Cara Penyemaian Biji Cabai Melalui Studi Analisis dan Wawancara 

Oleh : Euis Jamilah, S.Pd (Guru kelas 5 SDN 3 Cibunigeulis)

Berguru kepada manusia sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari dan semua terjadi secara turun temurun, bahkan sudah menjadi habit dari abad-abad lalu hingga sekarang. Pendidikan formal merupakan bagian proses yang dibuat oleh manusia secara terstruktur dan memiliki tujuan-tujuan tertentu serta diatur dalam undang-undang di setiap negara. Pendidikan formal memiliki jenjang yang terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan perguruan tinggi.

Read More

Secara kajian keilmuan manusia dan alam semesta, bahwasanya penciptaan alam semesta merupakan awal mulanya yang Tuhan ciptakan kemudian Ia menciptakan segala isinya termasuk manusia. Sejatinya, manusia hidup tidak hanya sekedar berdampingan dengan manusia saja, tetapi banyak makhluk lain yang berdampingan dengan manusia untuk mengisi alam semesta. Pada konteks keilmuan yang manusia ajarkan kepada manusia, bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri melainkan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam siklus kehidupan manusia. Alam di sekitar kita menjadi bagian penting atas pendampingan kehidupan manusia sehari-harinya.

Pada dasarnya belajar dan pembelajaran adalah suatu proses tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk menanamkan dan memperoleh pengetahuan dan pengalamannya sehingga orang yang diajarkan mengalami perubahan sikap, tingkah laku dan pencapaian tujuan untuk mewujudkan potensi yang dimiliki setiap individu. Secara implisit, di dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Pembelajaran lebih menitikberatkan pada sarana pencapaian tujuan dan berkaitan dengan bagaimana isi pembelajaran diorganisasikan, isi pembelajaran disampaikan, dan pemngelolaan pembelajaran (Sutikno, 2007:50). Dalam pengertian lain mengungkapkan bahwa belajar disebut juga kegiatan (intruksional) adalah usaha mengatur lingkungan dengan sengaja agar seseorang berkembang secara aktif dalam kondisi tertentu (Abdullah, 2008: 528). Kegiatan belajar akan menjadi tidak bermakna jika menciptakan kegiatan belajar bagi siswa. Pembelajaran adalah usaha yang terencana untuk memanipulasi sumber belajar agar terjadi pembelajaran dalam diri siswa (Sadiman, dkk., 1986: 7).

Didasari dari beberapa sumber di atas, bahwa belajar dan pembelajaran merupakan pola asuh terhadap peserta didik untuk memenuhi aspek-aspek tertentu yang ada didalamnya, mengacu pada kompetensi yang akan dicapai secara terbimbing dan terarah meliputi aspek spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan serta memiliki tujuan yang komprehensif. Dengan adanya proses belajar dan pembelajaran, maka kali ini penulis akan membahas metode bercocok tanam untuk siswa kelas 5 melalui studi analisis dan wawancara, dengan bekal harapan supaya peserta didik dapat mengetahui tatacara menyemai biji cabai secara terstruktur berdasarkan pengalamannya.

Pada dasarnya analisis merupakan mengamati aktivitas objek dan menyusun kembali komponen-komponen secara detail dari data yang dihasilkan. Analisis data yang dilakukan dalam pembelajaran ini merupakan proses pelacakan serta pengaturan secara sistematis catatan lapangan yang telah diperoleh dari hasil wawancara peserta didik, observasi serta bahan lain agar peserta didik dapat melaporkan hasil temuannya. Analisis data meliputi kegiatan pelacakan, pengorganisasian, pemecahan dan sistesis, pencarian pola serta penentuan bagian-bagian akan dilaporkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Analisis data dalam pembelajaran ini menggunakan analisis kualitatif deskriftif, dimana siswa menganalisis data lapangan yang telah dituliskan atau dideskripsikan melalui wawancara setiap kelompoknya.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik dibagi beberapa kelompok dan mejelaskan apa yang harus di analisis atas pengumpulan data tentang cara penyemaian biji cabai yang dilakukan petani, arahkan untuk melakukan studi analisis secara langsung dan wawancara petani, teks pertanyaan wawancara dapat dibuat dengan sederhana menggunakan dasar pertanyaan metode 5W1H, dalam bahasa Indonesia kata tanya tersebut adalah (Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Di mana dan Bagaimana). Setelah mendapatkan hasil wawancara, kemudian peserta didik diharapkan menganalisis hasil wawancara tersebut tentang apa yang didapatkannya. Pada tahap berikutnya, peserta didik melakukan (sintesis) yakni penggabungan hasil analisis antar kelompok untuk disepakati bersama bahwa hasil wawancara tersebut dipilih yang memang tampak kesamaannya. Setelah selesai dan mendapatkan hasil secara mufakat, peserta didik melakukan evaluasi yaitu membuktikan hasil dari sintesis tersebut, yakni mengaplikasikannya sesuai asumsi mereka masing-masing.

Pada langkah-langkah yang dilakukan di atas secara konkrit dan terdapat beberapa tahapan: 1). Peserta didik melakukan analisis data, secara tidak langsung melatih kemandirian, keberanian, kecakapan dalam bertanya dengan masyarakat sekitar (petani) secara sopan dan santun. 2). Peserta didik melakukan sintesis, belajar musyawarah dengan teman sejawat dan menghasilkan mufakat yang disetujui bersama-sama. 3). Melakukan evaluasi, membuktikan hasil mufakat dalam tatacara menyemai biji cabai secara bersama-sama.

Dengan adanya pembelajaran yang berhubungan dengan aspek-aspek tertentu bahwa kesimpulannya, melalui pembelajaran menyemai biji cabai melalui studi analisis dan wawancara, penulis meyakini bahwa pengetahuan yang didapatkan peserta didik merupakan sebuah fakta atau kebenaran informasi yang diperoleh melalui pengalaman secara nyata atau kata lainnya bisa disebut dengan posteriori. Kemudian, peserta didik dapat menerapkan temunnya sendiri secara mandiri dan teruji kenbenarannya sesuai data yang telah ditemukan oleh peserta didik dalam tata cara menanam.

Daftar Pustaka :

Abdullah, Irwan. Dkk. 2008. Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sadiman, Winarno. 1986. Falsafah Pendidikan dan Implementasinya di dalam Reformasi. Yogyakarta: ISPI dan Primagama.

Sutikno, M. Sobri. 2007. Belajar dan Pembelajaran: Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *