Kab. Tasikmalaya – GM | SMP Terpadu Al Hafid telah melangsungkan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan tersebut dalam rangka penerimaan siswa baru di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Camat Kecamatan Sodonghilir, H. Uu Saeful Uyun, secara resmi membuka acara MPLS, dihadapan Kapolsek Kecamatan Sodonghilir, Tokoh Masyarakat, Para Guru dan tamu undangan lainnya, bertempat di Kampus SMP Terpadu Al Hafid, Kampung Bojongsari Desa Sukabakti Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 18 Juli 2022.
Dalam sambutannya H. Uu Saeful Uyun, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya sekolah lanjutan di Desa Sukabakti, yaitu sekolah lanjutan SMP Terpadu Al Hafid yang berada di bawah naungan Yayasan Miftahul Hidayah Al Hafid.
“Walaupun baru kali ini dibuka, tapi antusias masyarakat, kepercayaan terhadap Sekolah ini sudah sangat luar biasa. Hal itu terbukti jumlah peserta didiknya sudah melebihi ekspektasi yaitu lebih dari 40 orang,” ungkapnya.
H. Uu menuturkan, bahwa dari 12 Desa yang ada di Kecamatan Sodonghilir, hanya di Desa Sukabakti yang tidak mempunyai sekolah lanjutan. Namun, kami merasa bangga hari ini terjawab sudah dengan hadirnya SMP Terpadu Al Hafid.
“Semoga sekolah yang baru perdana berdiri ini akan lebih maju, dapat mencetak peserta didik yang unggul dan berkahlakul karimah, para guru yang istiqomah dalam mengajar, mentransfer pengetahuannya sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya,” ungkap H. Uu.

Sementara itu, Kepala SMP Terpadu Al-Hafid Ustaz Asep Badru Zaman, S.Pd, mengatakan, bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur (budaya) sekolah.
Ustaz Asep mengaku bangga dan haru sekaligus bersyukur karena kegiatan MPLS yang baru pertama kali ini, bisa dibuka langsung oleh Bapak Camat Sodonghilir dan dihadiri oleh Bapak Kapolsek Sodonghilir beserta tamu undangan lainnya.
Lebih jauh Ustaz Asep, menjelaskan, bahwa Lembaga Pendidikan yang baru berdiri ini menggabungkan pendidikan pesantren dan sekolah. “Maka dengan itu kami menggunakan beberapa metode atau kurikulum yaitu nasional, tahfiz, salafiah dan modern,” paparnya.
Selain itu, kami mempunyai istilah, kalau mau sekolah ke Al-Hafid, tidak hanya sakola tapi tiga kola yaitu qoolallaahhu ta’ala fil qur anil adzim, qola Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan qola ulama.
Hal itu dimaksudkan ada beberapa ilmu yang diajarkan langsung di sekolah yaitu dibiasakan belajar kitab kuning. Bukan hanya di pesantren tapi di sekolah. Makanya di kami tidak akan ada berbenturan antara peraturan di pesantren dan peraturan di sekolah.
Selanjutnya dari jumlah murid yang sudah terdaftar ada 70 persen berstatus mondok di Pesantren Miftahul Hidayah. Itu adalah harapan kami, karena yang hari ini yang kita butuhkan bukan hanya harus pintar ilmu umumnya saja tapi harus pintar ilmu agama.
“Maka dengan itu mohon doa dari semua, semoga lembaga pendidikan ini semakin maju, semakin solid, dan bisa menjawab tantangan jaman yang semakin hari semakin maju ini, harapnya.
“Walaupun jauh dari perkotaan tapi kami tapi kami tidak kampungan dan mampu bersaing dengan sekolah lain yang sudah maju,” pungkas Ustaz Asep.
Terpisah, Bubun, selaku orang tua siswa mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya terutama kepada Yayasan Miftahul Hidayah Al-Hafidz yang mengadakan lembaga pendidikan berbasis pesantren.
Karena, menurut Bubun, yang kita butuhkan hari ini bukan hanya secara intelektual saja tapi pendidikan keagamaan juga sangat dibutuhkan.
“Maka dengan itu atas nama orang tua dan masyarakat kami doakan semoga ke depannya lebih maju, dengan pendidikan agama supaya bisa cerdas secara spiritual,” ungkapnya. (Tatang RA)***