Diskusi Sebagai Jembatan “Manusia dan Kebudayaan”

Gema Mitra – Kota Tasik

Bertempat di Gedung Putih Pendopo Lama Tasikmalaya, Komunitas Di Luar Kata mengadakan acara “Sementara Diskusi” yang mengusung tema Manusia dan Budaya yang diadakan pada Kamis 25/04/19 malam pukul 19.30 WIB. Acara tersebut diisi oleh pembicara Seniman Tasikmalaya Ashmansyah Timutiah, dan Jurnalis sekaligus Pegiat Literasi Duddy RS dan dimoderatori oleh Fahmi Sidik dari Komisariat PMII Kota Tasikmalaya. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh Bang Ipe yang menampilkan Gelaran Musik dan Gelar Baca Puisi oleh Elsa, Penyair Dedi Tarhedi dan kawan-kawan yang berkesempatan mengisi acara tersebut.

Iqbal Yudistira yang akrab disapa Iboy sebagai ketua pelaksana mengatakan, untuk acara ini kami melakukan persiapan sejak seminggu lalu, yang bertujuan untuk bagaimana caranya kita mempertahankan etika, dan spirit sebagai orang sunda yang sekarang digerus zaman dengan berbagai macam tekonologi dan informasi.

Iboy berharap dengan adanya acara ini dapat memberikan pencerahan atau inspirasi dan kita lebih sadar karena kita kaya, budaya kita banyak ragamnya. “Jadi tidak perlu banyak gaya dan tidak harus memakai merek-merek luar sedangkan merek dalam negeri jarang menjadi konsumsi masyaraka. Intinya lebih mencintai produk dalam negerit”, ungkapnya.

Fahmi Sidik sebagai Moderator diskusi menuturkan, diskusi ini diadakan untuk membangkitkan budaya kita, yang mana istilah tersebut sangat sensitif sekali dan banyak sekali point-point yang dapat diambil statement-statementnya dari berbagai sudut pertanyaan dan pernyataan juga tanggapan yang dikeluarkan peserta diskusi dalam menanggapi persoalan budaya.

“Mudah-mudahan diskusi ini bisa terus berjalan setiap bulannya, dan bisa menyebar ke seluruh penjuru kota Tasikmalaya khususnya, supaya lebih meningkatkan kesadaran-kesadaran kaum muda, kaum tua ataupun lainnya, tentang pentingnya menjaga kekeluargaan, pentingnya menjaga kebudayaan. Karena hal itu dinilai penting untuk menjaga kebersatuan supaya menciptakan Negara Indonesia lebih bersatu dan lebih mampu menghadapi masa yang cukup rumit ke depannya”, tutur Fahmi.

Sementara itu, berdasarkan kacamata dari Seniman Tasikmalaya sekaligus pembicara dalam diskusi tersebut Ashmansyah Timutiah menegaskan bahwa Kota Tasikmalaya khususnya, sudah berkembang jauh, dikarenakan Tasikmalaya menjadi penyangga Ibu kota Jawa Barat yaitu Bandung. Sementara Garut, Ciamis, Sumedang dan Daerah lainnya masih kuat untuk wilayah Budaya aslinya. Kalau Tasikmalaya akulturasinya sangat kuat, perpaduan budaya-budaya dari luar cukup pesat, makanya kita harus mengetahui juga budaya-budaya asli supaya menjadi benteng, menjadi pertahanan kita.

“Tidak apa-apa kita terima hal-hal yang modern, tapi kitapun harus mempelajari budaya-budaya yang asli, sehingga menjadi benteng bagi kita di zaman sekarang ini” pungkas Ashmansyah Timutiah yang dikenal dengan sapaan Achong kepada Gema Mitra seusai acara. (M. Rizky Arbianto)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *