Kab. Tasikmalaya – GM | Kondisi menyedihkan dialami oleh puluhan siswa yang bersekolah di SDN Tamanggung Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya.
Betapa tidak, kondisi ini bahkan telah berjalan selama hampir 10 tahun. Dimana sejak tahun 2014 lalu, meja dan kursi yang biasa dipakai para siswa mulai pada rusak dan tidak pernah ada peremajaan. Akhirnya, para siswa terpaksa belajar secara lesehan di lantai.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi memastikan, bahwa SDN Tamanggung akan mendapat bantuan prioritas dari pemerintah pada tahun ini.
Pihaknya kata Asep, diketahui telah membuka komunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya.
“Sudah ada progress, dan tahun ini ada mabeler (red: meja dan kursi) baru. Saya juga sudah minta Disdik Kabupaten Tasikmalaya untuk menginventarisir seluruh kondisi bangunan dan mebeler sekolah (SDN Tamanggung) supaya segera ada penanganan,” kata Asep, Rabu (10/1/2024).
Terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Ahmad Solihin, mengaku sudah mendapat laporan mengenai kondisi SDN Tamanggung.
Namun menurutnya, banyaknya SD Negeri yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, membuat SDN Tamanggung sulit terpantau.
“Tapi mungkin, karena memang banyaknya SDN yang ada (di Kabupaten Tasikmalaya), yakni sebanyak 1509 SDN, jadi tidak terpantau satu per satu,” ungkap Ahmad.
“Hanya saja, untuk kaitan dengan SDN Tamanggung ini, insya Allah tahun ini kami upayakan untuk bisa masuk mendapat bantuan pemenuhan kebutuhan mebeler di sekolah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, upaya bantuan itu diharapkan supaya anak-anak bisa kembali sekolah dengan aman dan nyaman serta bisa belajar lebih baik lagi.
Sementara itu, operator sekolah sekaligus guru di SD Negeri Tamanggung, Asep Sugianto l, menuturkan dirinya sudah bertatap muka dengan pihak Pemkab Tasikmalaya, Rabu (10/1/2024), membahas SDN Tamanggung.
“Alhamdulilah, responsnya bagus. Pihak Pemkab akan merealisasikannya tahun ini,” tutur Asep.
Asep menjabarkan, selain akses jalan yang kecil dan berbatu, mebeler yang rusak, ada permasalahan lainnya juga dialami oleh SDN Tamanggung. Yakni kekurangan ruang kelas. Dimana saat ini, dengan jumlah 83 siswa, ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruangan. Maka untuk siswa yang tidak mendapatkan kelas terpaksa belajar di bekas rumah dinas kepala sekolah.
Ia menjelaskan, hingga saat ini SDN Tamanggung tersebut tidak mendapatkan bantuan rehab ruang kelas baru. Ruang kelas yang dinilai masih layak dan ada saat ini dipakai belajar oleh kelas IV.
Sedangkan kelas III terpaksa harus belajar di rumah dinas kepala sekolah, tanpa mebeler apapun. Sementara, bagi kelas II terpaksa bergiliran dengan kelas I dibagi jam masuk pagi dan siang.
“Untuk ruang kelas yang ada juga itu kondisinya sudah rusak. Seperti kayu kusennya sudah rusak, atap sudah bocor. Dua kelas, para siswa terpaksa belajar lesehan di perumahan kepala sekolah,” terangnya.
Berbagai upaya permohonan bantuan sudah dilayangkan pihaknya kepada dinas terkait sejak lama. Namun hingga saat ini belum ada realisasi berupa bantuan rehab bangunan maupun mebeler.
“Kalau pengajuan mah sudah beberapa kali kami ajukan, namun tidak ada realisasi,” jelasnya. (*)