Sedikit berbeda dengan kedai kopi lainnya, Garasi 53 mengusung konsep kedai dengan apa adanya. Lebih memanfaatkan barang bekas (limbah) yang tadinya tidak terpakai, namun mampu membuat para pengunjungnya merasa nyaman dan santai. Soal sajian, kedai kopi ini menggunakan pengolahan secara manual.
“Untuk saat ini pengolahan secara manul tanpa menggunakan alat-alat mewah seperti pada umumnya, karena inti dari kedai ini adalah ngopi santai. Bertahap, Om”, ungkap Muhammad Ramdani salah satu Crew Garasi 53 saat ditemui Media Online Gemamitra.com, Jumat 14/06/2019.
Adapun beberapa olahan produknya yang berbahan baku kopi baik itu arabika dan robusta diantaranya adalah memanfaatkan produk kopi – kopi lokal priangan. Kopi daerah Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung dan wilayah priangan lainnya. Selain menyajikan berbagai sajian kopi, kedai ini juga menyediakan aneka cemilan atau makanan ringan diantaranya ada Banana Puff, Banana katsu, Kentang Goreng, Mendoan, Pisang Bakar, Ketan Susu, dan juga yang menjadi favoritnya adalah Mie Tomyam.
“Untuk saat ini, kami menyajikan kopi lokal khas daerah kita. Tujuannya untuk membantu para petani lokal dan mengenalkan kepada khalayak tentang kopi yang ada di daerah Priangan”, ujarnya.
Dijelaskan Rama, Kedai Garasi 53 berdiri sejak tahun 2017 lalu dan hingga kini konsumen atau pengunjungnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Kalau dilihat, pengunjung yang datang kesini dari berbagai kalangan. Produk disini kami jual dengan harga variatif mulai 5 ribu sampai diatas 15 ribu rupiah tergantung jenisnya. Bagi yang punya hobi ngopi sambil santai berkumpul bersama rekan dengan suasana khas nya silahkan kunjungi kami di Jl. Rajapolah Ciawi, Sebrang Jalan Layang Panembong, buka mulai Pukul 1.00 – 12.00 WIB”, paparnya. (Kesit)