Ikuti Protokol Kesehatan, Pembagian Raport di SDN 4 Tugu Libatkan Puskesmas Cihideung

Gemamitra.com – Kota Tasikmalaya
SDN 4 Tugu Kecamatan Cihideung telah melaksanakan pembagian raport untuk para siswa-siswi sebagai nilai selama belajar sekolah.

“Pelaksanaan penyerahan raport di SDN 4 Tugu dilaksanakan selama 4 hari, mulai dari hari Selasa – Jumat. Khusus untuk kelas VI yang akan melanjutkan ke tingkat SMP dilaksanakan pada hari ini, Senin 22/06/2020,” ungkap Dadang Suryana, kepala SDN 4 Tugu ditemui Gemamitra.com di sekolah.

Dadang menjelaskan, dalam pembagian raport kita mengikuti protokol kesehatan setelah sebelumnya konsultasi sama Puskesmas Kecamatan Cihideung.

“Teknisnya, mulai hari Selasa untuk Kelas I-II, yang pembagian raport dibagi menjadi 7 ruangan kelas I-A dan kelas I-B yang berjumlah 48 siswa. Masing-masing 1 ruangan untuk 23 orang dan 1 ruangannya lagi untuk 25 orang yang dibagi lagi menjadi 3 ruangan yang tiap ruangan diisi oleh 8 orang tua murid,” jelas Dadang.

Begitupun untuk kelas II, III, IV, V dan V, lanjut Dadang, penyerahan raport tersebut dibagikan oleh guru-guru sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan langsung diserahkan kepada orang tua murid, karena siswa tidak diperkenankan ikut ke sekolah.

Adapun tujuan dibaginya ruangan kelas tersebut supaya ketika guru berhadapan dengan orang tua murid sesuai dengan protokol kesehatan. Hal itu merujuk kepada Peraturan Pemerintah yang hanya diperbolehkan dalam 1 ruangan hanya 50 persen dari kapasitas, tetapi sekolah kami mengambil langkah 30-40 persen dari kapasitas.

“Langkah itu diamhil dalam rangka antisipasi sejak dini, berdasarkan hasil musyawarah yang disetujui oleh guru-guru dan komite sekolah, yang diperkuat oleh hasil konsultasi, rujukan dari Kepala Puskesmas Kecamatan Cihideung sebelum pembagian raport diselenggarakan,” papar Dadang.

Lebih lanjut dikatakan, selama pembelajaran via dalam jaringan atau Daring, penilaianpun bersifat standard yang diambil dari nilai semester 1 dan ulangan harian, juga ulangan tengah semester.

“Selama Daring Kalau di kita tidak ada penilaian yang sifatnya standard, karena dari pemerintah juga untuk penilaian anak itu hanya dibebankan pada penilaian semester 1 dengan ulangan harian, sementara Daring tidak ada. Hanya memberi dan mengirimkan tugas lewat handphone saja, jadi kami tidak melihat dari nilai maksimalnya tapi kami melihat nilai standard yang sumbernya dari nilai semester 1 yaitu nilai ulangan tengah semester yang sudah ada, istilahnya mereka punya bekal”, jelas Dadang.

Dadang menyampaikan pula sistem menaikan nilai ke raport, yang diambilnya dari semester 1 juga dengan Tugas Harian Biasa, yang ditambah Tugas di Rumah dengan nilai antara 7-8.

“Nah bagaimana caranya menaikan nilai ke raport? diambilnya dari semester 1 juga dengan tugas harian biasa, ditambah dengan tugas di rumah dengan nilai antara 7-8 jadi menginduk ke sana kalau penilaian,” ujarnya.

Adapun evaluasi setelah dilaksanakannya pembagian raport siswa di mana poinnya adalah nilai-nilai yang diberikan ke siswa, input nilai sebelum dimasukan ke raport harus melapor kepada Kepala Sekolah, dan pengarahan kepada guru untuk kegiatan selanjutnya.

“Evaluasinya barusan sudah saya laksanakan, di mana poin-poinnya adalah nilai yang diberikan ke siswa, kami sudah menyerahkan ke guru-guru seperti input nilai sebelum dimasukan ke rapot itu kan lapor dulu ke saya, tentu saya memberikan juga pengarahan kepada guru yang bertugas jadi ada tindaklanjutnya masih belum selesai. Tapi kalau nilai sudah beres semuanya sudah dianggap tuntas, terus juga tugas-tugas untuk selanjutnya, di mana prosedur disesuaikan dengan protokoler kesehatan.” Pungkas Dadang. (M. Rizky Arbianto)***

Related posts