“Kontekstual Learning” dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VI SDN 4 Parakannyasag

Oleh : Dede Rahmat Abdul Aziz, S.Pd. (Guru Kelas VI SDN 4 Parakannyasag Kota Tasikmalaya)

Kurikulum SDN 4 Parakannyasag memuat muatan pelajaran Bahasa Indonesia sebagai muatan pelajaran wajib yang harus diajarkan kepada peserta didik jenjang SD. Hal ini mengacu pada kurikulum nasional yang menempatkan muatan pelajaran Bahasa Indonesia pada kelompok A dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 7 JP per minggu di kelas VI. Seiring dengan ketentuan tersebut, saya selaku guru kelas VI SDN 4 Parakannyasag berusaha untuk menciptakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini sebagai bentuk usaha untuk mempersiapkan peserta didik kelas VI SDN 4 Parakannyasag dalam mennghadapi Ujian Sekolah sekaligus mengembangkan gerakan literasi sekolah. Pada dasarnya pembelajaran Bahasa Indonesia yang tertuang dalam kurikulum SDN 4 Parakannyasag mencakup 4 keterampilan berbahasa, yakni membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saya ajarkan secara utuh agar dapat dikuasai dengan mudah oleh peserta didik.

Read More

Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SDN 4 Parakannyasag berupaya mengarahkan peserta didik agar terampil berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan dalam berbagai situasi, selain itu juga peserta didik memiliki sikap apresiatif terhadap karya sastra Bahasa Indonesia dan memahami penting serta bermaknanya belajar Bahasa Indonesia untuk kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Bahasa Indonesia sering dirasakan monoton oleh peserta didik kelas VI SDN 4 Parakannyasag. Hal ini Nampak dirasakan ketika proses pembelajaran, peserta didik cenderung malas dan kurang aktif, sehingga tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut tidak dapat tercapai secara maksimal. Review pembelajaran sering saya lakukan bersama rekan guru yang lain dengan merefleksi setiap pembelajaran Bahasa Indonesia selesai dilaksanakan. Kesimpulan refleksi tersebut merujuk pada kesalaha saya dalam mengelola pembelajaran yang cenderung terpaku pada buku sumber sehingga pembelajaran terasa kaku dan monoton serta kurang bermakna bagi peserta didik.

Terkait kondisi tersebut, saya mencoba menerapkan kontekstual learning dalam mengelola pembelajaran muatan Bahasa Indonesia di kelas VI SDN 4 Parakannyasag. Kontekstual learning lebih menekankan pada pola pembelajaran yang nyata sesuai keadaan saat itu tentunya dikaitkan dengan kompetensi yang hendak dicapai dalam pembelajaran tersebut. Setiap konsep yang muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut dikaitkan dan diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik saat itu. Saya meyakini bahawa pembelajaran kontekstual merupakan sebuah proses pendidikan untuk menolong peserta didik melihat makna dalam pelajaran yang mereka pelajari, caranya dengan menghubungkan subjek-subjek akademi yang sudah dipelajari dengan kontek kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran akan bermakna dan berkesan di hati peserta didik kelas VI SDN 4 Parakannyasag. Dalam mengelola pembelajaran konsteksual pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SDN 4 Parakannyasag, saya memilih kompetensi dasar yang sesuai dan bisa dikaitkan secara langsung dengan kehidupan nyata peserta didik. Dalam hal ini saya memilih materi pokok menyusun laporan hasil pengamatan. Langkah-langlah pembelajaran yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Mengkondisikan peserta didik kelas VI SDN 4 Parakannyasag untuk memahami tentang struktur laporan hasil pengamatan.
  2. Mengusung tema berupa subjek yang mudah untuk diamati dan dengan lingkungan SDN 4 Parakannyasag. Dalam hal ini saya memilih subjek materi tentang keragaman mata pencaharian warga untuk memenuhi kebutiuhan sehari-harinya.
  3. Memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi dengan mengakses buku bacaan dan internet.
  4. Membimbing peserta didik melakukan wawancara kepada masyarakat sekitar sekolah terkait dengan mata pencaharian dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
  5. Memfasilitasi peserta didik kelas VI SDN 4 Parakannyasag menyusun laporan hasil pengamatan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari lapangan baik hasil observasi, wawancara maupun informasi pendukung.
  6. Memfasilitasi peserta didik untuk melaporkan hasil laporannya dalam diskusi kelas.
  7. Menyimpulkan pengalamam belajar yang telah dirasakan oleh peserta didik untuk direfleksi dan diterapkan dalam kehoidupan sehari-hari.

Penerapkan pembelajaran kontekstual pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SDN 4 Parakannyasag berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran. Hal ini tampak ketika proses pembelajaran, peserta didik begitu antusias dan bersemangat untuk berkolaboratif dengan sesama temannya dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Peserta didik kelas VI SDN 4 Parakannyasag mulai berfikir kritis, logis dan sistematis, disamping itu mereka juga mampu berkomunikasi efektif dengan warga sekitar sekolah. Hal penting yang saya rasakan bahwa pembelajaran benar-benar bermakna dan nyata dirasakan oleh peserta didik.***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *