Mengemban Visi Kearifan Lokal, SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya Sukses Menggelar Pengling di Kampung Naga

Kab. Tasikmalaya – GM | Sekolah Dasar (SD) Labortorium UPI Kampus Tasikmalaya melaksanakan Pengling (Pengenalan lingkungan) di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat, 24-25 November 2023. Program tersebut merupakan program tahunan sekolah yang dilaksanakan sejak angkatan pertama sampai saat ini.

Pada prinsipnya, pengenalan lingkungan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam memahami nilai-nilai sosial, budaya, dan kehidupan bermasyarakat serta menjaga dan memperkuat hubungan sosial yang harmonis antar peserta didik maupun peserta didik dengan warga setempat. Sehingga terbangunnya kesadaran peserta didik untuk lebih mencintai budayanya sendiri.

SD Labortorium UPI Kampus Tasikmalaya
Kembali ke alam. SD Labortorium UPI Kampus Tasikmalaya Menggelar Pengling di Kampung Naga.

Ketua pelaksana kegiatan Pengling, Ai Nuraeni, S.Pd mengungkapkan, pengenalan lingkungan dilaksanakan oleh siswa kelas 4 selama satu hari satu malam. Anak-anak melakukan beberapa kegiatan secara terbimbing oleh tour guide untuk mengenalkan kearifan lokal Kampung Naga.

“Pelaksanaan pengling ke kampung naga yang mana nanti anak-anak akan dikenalkan kearifan lokalnya seperti apa, disana anak-anak akan mengeksplor Kampung Naga seperti apa, sejarahnya seperti apa, kemudian anak-anak juga nanti disana akan main ka sawah, merasakan makanan-makanan tradisional,makan tutu, berbaur, bersosialisasi dengan masyarakat, dalam hal keagamaan, kemudian main gobak sodor, tarik tambang dan lain sebagainya.” ujarnya.

Pengling SD Labortorium UPI Kampus Tasikmalaya. Mengenal permainan jaman dulu.

Ai berharap, melalui kegiatan pengling ini anak-anak bisa mendapatkan pengalaman yang begitu berharga untuk nanti di masa yang akan datang. Meskipun di Kampung Naga tidak memakai listrik, anak-anak tahu dan merasakan bagaimana tidak ada listrik, bisa mengambil hikmahnya dari itu semua. Kemudian mengetahui barang-barang atau alat-alat yang digunakan ketika di Kampung Naga seperti apa.

“Jadi antara kearifan lokal dan modernnya anak-anak bisa membedakan. Terlebih anak-anak bisa bersyukur dan mengenal lingkungannya terutama budayanya sendiri.” ungkap Ai kepada gemamitra.com.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah, Arif Fathurachman, S.Pd mengungkapkan bahwa, pengenalan lingkungan tersebut merupakan program tahunan yang sering dilakukan di Kampung Naga, pengemasan program yang dilakukan tidak asal-asalan karena baginya pengenalan lingkungan ini serius dikerjakan oleh para guru-guru SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya untuk menciptakan peserta didik yang lebih berkualitas.

Pengling SD Labortorium UPI Kampus Tasikmalaya. Mengenal kerajinan anyaman dan fungsinya.

“Pada hakikatnya kita hidup bermasyarakat, jadi program ini memiliki arah yang tepat untuk kembali ke masyarakat. Program ini juga dirancang oleh para guru-guru yang titujukan untuk membangun mental, kepribadian dan kualitas peserta didik untuk masa yang akan dilaluinya.” ucapnya.

Arif juga menambahkan, program pengling ini merupakan pendidikan kemasyarakatan yang memiliki beberapa tujuan, yakni pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang nilai-nilai sosial, budaya, dan kehidupan bermasyarakat. Kemudian membangun kesadaran dan berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi di lingkungan sekitar. Mendorong terbentuknya hubungan sosial yang harmonis antar peserta didik maupun dengan masyarakat, Meningkatkan kecakapan hidup peserta didik dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi. Serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan kesadaran akan pentingnya kerja sama dalam kehidupan mereka.

Pengling SD Labortorium UPI Kampus Tasikmalaya. Suasana malam pengenalan seni tradisi.

“Intinya, peserta didik memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai sosial, budaya, dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini akan membantu peserta didik untuk siap menghadapi berbagai perubahan dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari serta mendorong terciptanya hubungan sosial yang harmonis dan berkeadaban,” harapnya. ***

Related posts