Payung Geulis Asal Tasikmalaya Mendunia, Laris Manis di Moskow

Alt

Gema Mitra – Moskow

Festival Indonesia 2019 telah digelar di Krasnaya Presnya, Moskow, Rusia, berbagai produk tradisional khas Jawa Barat (Jabar) sukses menarik perhatian warga setempat. Dalam festival yang digelar dari 2 hingga 4 Agustus 2019 warga Moskow terlihat selalu memadati berbagai anjungan termasuk dari Jabar.

Antusias warga Moskow terhadap produk Jabar tersebut dibenarkan Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Kamil. Terkait produk paling laris, Payung Geulis menjadi barang yang paling diburu pengunjung festival. “Produk khas dari Tasikmalaya ini menjadi rebutan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa,” kata Atalia.

Dalam acara itu juga ditampilkan berbagai varian kuliner dan produk khas Indonesia. Tak hanya itu, warga Rusia juga berkesempatan untuk mengikuti workshop, belajar membuat batik dan melukis payung geulis.

Peserta yang ikut dalam workshop diperkenalkan dari awal proses pembuatan batik. Dimulai dari cara duduk yang benar hingga menggoreskan malam pada kain. Selain itu, pengajar batik juga menceritakan sejarah batik dengan singkat kepada para peserta.

“Ini tahun pertama saya mengajar batik di Rusia. Saya sangat senang bisa mengajar batik kepada warga Rusia meskipun cuaca disini dingin. Mereka sangat antusias sekali. Bahkan banyak warga Rusia yang membeli canting dan malam.” Kata Yasmin pengajar batik.

Yasmin menjelaskan tentang proses yang diperlukan untuk membuat batik tidak lebih dari 10 menit. Peserta secara hati-hati mengambil malam menggunakan canting, lalu mengambarnya pada kain berukuran 20cm persegi. Motif yang dibuat adalah motif bergambar bunga, namun peserta juga dapat berkreasi sesuai kreatifitasnya.

Salah satu peserta bercerita bahwa sebelumnya ia pernah datang ke Bali dan dia ingin mengenang kembali suasana di Indonesia dengan membuat batik. Sebelumnya ia hanya melihat batik di Indonesia dalam bentuk pakaian dan sekarang ia membuatnya secara langsung.

“Dulu saya pernah pergi ke Bali untuk berlibur. Selain melihat pantai yang indah, saya juga melihat beberapa pakaian tradisional salah satunya batik. Ternyata membuat batik itu tidak mudah, harus berhati-hati karena malamnya panas dan sangat susah untuk membuat gambar yang rapih pada kain.” Kata Elena (38).

Banyak anak-anak Rusia yang memilih untuk melukis payung geulis. Sebelumnya, payung sudah diberi gambar untuk dilukis. Anak-anak hanya mewarni bagian yang sudah digambar. Namun, mereka juga berkreasi sesuai kreatifitasnya. Ada yang menambahkan gambar naga dan kucing. Ada juga yang meminta untuk dituliskan kata Indonesia pada payung geulis.

Dengan adanya workshop di festival Indonesia, kebudayaan Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita bangga dan ikut menjaga juga melestarikan kebudayaan Indonesia. Jangan sampai kebudayaan Indonesia diakui oleh Negara lain. (Setiaji)***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *