Oleh : Yunia Rahmawati, S.Pd. (Guru Kelas 2A SDN Sukarindik Kota Tasikmalaya)
Matematika adalah salah satu Mata Pelajaran yang ada di jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Kelas 2A SDN Sukarindik pada Tahun Pelajaran 2023/2024 ini masih menggunakan Kurikulum 2013. Menurut Kemendikbud 2013, tujuan pembelajaran matematika yaitu (1) meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan tingkat tinggi siswa, (2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) memperoleh hasil belajar yang tinggi, (4) melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, dan (5) mengembangkan karakter siswa. Tujuan pembelajaran matematika tingkat SD/MI adalah agar siswa mengenal angka-angka sederhana, operasi hitung sederhana, pengukuran, dan bidang.
Apabila dihubungkan dengan kenyataan di lapangan, maka matematika juga menjadi salah penentu rapot pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari laman radartasik.id yang terbit tanggal 28 Agustus 2023, maka rapot pendidikan jenjang Sekolah Dasar di Wilayah Kota Tasikmalaya masih merah terutama dalam numerasi. Dalam memperbaiki rapot pendidikan tersebut, Pemerintah Kota Tasikmalaya gencar melakukan pengimbasan Metode Gasing untuk meningkatkan numerasi di Kota Tasikmalaya. Dalam waktu singkat, metode gasing terbukti bisa membantu siswa/siswi dalam berhitung matematika. Begitu pula dengan keadaan di kelas 2A, berdasarkan assesmen numerasi yang saya lakukan pada awal pembelajaran di sekolah, terbukri siswa/siswi kelas 2A merasa kesulitan dalam belajar matematika.
Berdasarkan hal di atas, maka saya sebagai salah satu pelaku pendidikan, maka saya berupaya mendukung usaha peningkatan numerasi Kota Tasikmalaya dan kelas 2A SDN Sukarindik, kelas saya sendiri dengan menggunakan metode Gasing. Menurut Prof Yohanes Surya, Ph.D dalam bukunya yang berjudul Modul Pelatihan Matematika Gasing SD (2013 : 1), “Metode adalah cara (langkah demi langkah) untuk mencapai suatu hasil”. Metode Gasing adalah sebuah metode pembelajaran Matematika yang gampang, asyik, dan menyenangkan. Metode ini sebuah metode yang dikembangkan prof. Yohanes Surya, Ph.D. Metode Gasing dibuat berurutan dari konsep yang termudah hingga tersulit sehingga siswa dapat dengan mudah memahami matematika. Metode gasing ini dimulai dengan langkah termudah yakni selalu diawali dari pembelajaran konkrit, abstrak, sampai mencongak.
Selain hal di atas, menurut saya, metode gasing ini sesuai dengan perkembangan anak di Usia Sekolah Dasar. Sebagaimana kita ketahui, anak di usia sekolah dasar mengalami perkembangan kognitif yang berbeda satu dengan lainnya. Anak akan mengalami dua fase di usia 7-12 tahun ke atas, yaitu operasional konkrit di usia 07-11 tahun dan yang kedua fase operasional formal di fase ketika anak berusia antara 11 sampai 12 tahun ke atas. Perkembangan kognitif ini akan berbeda di setiap anak karena dipengaruhi berbagai faktor, antaranya adalah faktor gizi, faktor genetika, pendidikan dan juga faktor lingkungan.
Di kelas 2A, siswa/siswi belajar matematika baik itu tentang konsep penjumlahan, perkalian, pengurangan, maupun pembagian. Anak-anak kelas 2 berada pada tahap berpikir konkrit. Metode gasing yang diawali dengan benda konkrit tentu akan memberikan pengaruh pendidikan yang tepat untuk siswa kelas 2A yang berada pada fase berpikir konkrit. Oleh karena itu menurut saya, metode gasing ini akan sangat cocok untuk diterapkan di kelas 2A SDN Sukarindik.
Beranjak dari latar belakang tersebut, maka saya berupaya dalam pembelajaaran di kelas 2A, terutama dalam pembelajaran matematika saat ini, saya mencoba menggunakan metode Gasing. Berikut adalah salah satu langkah yang saya lakukan dalam pembelajaran matematika dengan penggunaan metode gasing ini, terutama dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian diantaranya :
1. Mengenalkan Konsep perkalian
Kenalkan konsep perkalian dengan benda konkrit. Benda konkrit yang bisa digunakan adalah kotak/wadah lain yang bisa digunakan serta stick es krim/benda lain yang bisa dimasukkan kedalam kotak/wadah lain tersebut. Sebagai contoh : 2 x 3 artinya ada 2 kotak masing-masing kotak berisi 3 stick es krim. Kita masukkan stick es krim tersebut ke dalam 2 wadah tersebut masing-masing 3 stick. Setelah itu, kita hitung jumlah stick es krim tersebut dalam masing-masing kotak sebagai penjumlahan berulang dan pada akhirnya di dapatkan hasil 6. Selanjutnya untuk menguatkan perkalian tentang sifat penukaran, kenalkan 3 x 2 artinya ada 3 kotak masing-masing kotak berisi 2 stick es krim. Kita masukkan stick es krim tersebut ke dalam 3 wadah tersebut masing-masing 3 stick. Setelah itu, kita hitung jumlah stick es krim tersebut dalam masing-masing kotak sebagai penjumlahan berulang dan pada akhirnya di dapatkan hasil 6. Berdasarkan kedua percobaan tersebut, maka 2 x 3 hasilnya sama dengan 3 x 2 yakni 6.
2. Mengenalkan konsep abstrak
Konsep Abstrak dapat kita kenalkan dengan cara menulis proses konkrit tersebut ke dalam bentuk bilangan. Ssebagai contoh : 2 x 3 =6 dan 3 x 2 =6.
3. Melakukan kegiatan mencongak
Mencongak adalah menghitung di luar kepala tanpa menggunakan alat bantu dan langsung menuliskan hasilnya. Dalam mengarahkan kegiatan mencongak, kita bisa menggunakan pola perkalian, menggunakan gerak dan lagu, ataupun drill. Sebagai contoh : Dalam mencongak perkalian 1 kita bisa menggunakan pola berapapun bilangan yang dikalikan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Dalam mencongak perkalian 3, anak juga bisa menggunakan lagu dan gerak tentang perkalian 3.
Penggunaan Metode gasing dalam pembelajaran Matematika di kelas 2A SDN Sukarindik terutama dalam perkalian, sudah dicoba diimbaskan. Selaku pendidik, saya merasa puas dengan metode ini bila dibandingkan dengan metode sebelumnya. Dengan metode gasing, anak-anak lebih gampang, asyik, dan menyenangkan dalam mengikuti pembelajarn. Anak-anak lebih cepat memahami perkalian dengan mengetahui konsepnya secara cepat dan benar.
Menurut Ki Hajar Dewantara, “pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan”. Guru atau pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Petani hanya dapat menuntun tumbuhnya jagung, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman,menyiramnya setiap hari, memberi pupuk, membasmi hama yang mengganggu. Sebagai seorang pendidik, saya berharap metode gasing dalam pembelajaran matematika di kelas 2A ini adalah aksi nyata saya dalam pendidikan dalam menumbuhkan anak-anak didik dengan metode yang tepat sesuai perkembangannya.***