Pangandaran.gemamitra.com | Sebanyak 28 orang ODGJ asal Pangandaran di berangkatkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi Bogor pada Kamis (25/03/2020).
Pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terbanyak berasal dari Wilayah Kecamatan Padaherang dengan jumlah 9 orang dan dari Klinik Himatera dengan jumlah 8 orang. Mereka akan menjalani perawatan dan pengobatan selama 21- 23 hari.
Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran Yani Ahmad Marzuki mengatakan, jumlah penderita ODGJ di Kabupaten Pangandaran dengan kategori berat sebanyak 501 orang dari jumlah yang terdata 708 orang.
“Ini yang kedua kalinnya dilaksanakan, kita telah bekerjasama dengan RSJ Marzoeki Mahdi Bogor di karenakan saat ini di Pangandaran belum ada dokter jiwa dan dengan kondisi obat yang sangat terbatas,” ungkapnya kepada Media Kamis (25/3/2021) sore.
Lebih lanjut dikatakan, tahap pertama pada Tahun 2020, sebelum Pandemi dengan jumlah 30 orang penderita ODGJ, dan ada yang meninggal satu orang, tetapi bukan di sebabkan dari penyakit jiwanya namun dari penyakit fisik lainnya.
Kami pun sangat puas dengan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi ini, dari pelayanannya juga pengobatannya di lakukan sampai tuntas. Dan setelah 23 hari di pulangkan sudah berada di Pangandaran, akan di tindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan.
Yani menuturkan, sampai saat ini yang kita tangani baru 58 penderita ODGJ, tahap pertama 2020 dengan jumlah 30 dan di tahap kedua sekarang 28 orang.
“Semoga di tahap yang sekarang sebanyak 28 orang dalam waktu 23 hari disana keadaanya akan membaik,” harapnya.
Di tempat yang sama Promotor Kesehatan Jiwa RSJ Marzoeki Mahdi Iyep Yudiana mengatakan bahwa pasien ODGJ yang dievakuasi atau dirujuk berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pangandaran yang diperoleh dari laporan warga.
Pasien tersebut kemungkinan semuanya akan dikembalikan pada bulan April mendatang mudah mudahan sudah dalam keadaan membaik.
“RSJ Marzoeki Mahdi menurunkan dokter spesialis penyakit jiwa, dokter UGD, perawat jiwa dan lain-lain,” pungkasnya. (Iyut)***