SMPN 10 Tasikmalaya Tonjolkan Pendidikan Karakter

Gema Mitra – Kota Tasik
Kepala SMPN 10 Tasikmalaya Affi Endah Navilah menjelaskan bahwa jumlah pendaftar untuk menjadi peserta didik baru mencapai 700 orang. Jumlah calon peserta didik yang diterima disesuaikan dengan kapasitas tempat dan ketentuan yang berlaku yaitu 32 orang x 11 ruang belajar, setelah dihitung jumlahnya mencapai 352 orang. Dan keseluruhan siswa di sekolah tersebut adalah 1030 siswa.

Sementara itu untuk hal prestasi, Kepsek menuturkan bahwa SMPN 10 Tasikmalaya telah menerima penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat, pernah juga menjadi juara Sekolah Sehat ke 2 se-Kota Tasikmalaya.

Hanya saja Kepsek mengeluhkan, prasarana banyak yang masih kurang.
Mengenai program unggulan yang dimiliki oleh SMPN 10 Tasikmalaya, Kepsek menegaskan bahwa program sekolahnya kini lebih menonjolkan pendidikan karakter.
“Program unggulan yaitu, program adiwiyata, sekolah berbudaya lingkungan, kemudian untuk tahun ini, ada beberapa program yang lebih menonjolkan pendidikan karakter yang harus diinsersi ke dalam kurikulum. Untuk bentuk kegiatannya kita memadukan antara kebiasaan dan pengetahuan. Contohnya english day setiap hari Rabu yang mana semua warga sekolah belajar untuk membiasakan diri memakai bahasa inggris yang sederhana. Adalagi setiap hari Jumat anak wajib membawa minum dari rumah. Kemudian kita juga mencoba untuk ada market day, mungkin kalau sekarang belum begitu berjalan, yang mana setiap hari Jumat siswa membuka bazar di sekolah sebagai pendidikan kewirausahaan. Ada juga Bank Sampah mengurangi sampah plastik dan mereka pun belajar bahwa sampah juga dapat mendatangkan berkah,” terangnya.

“Harapannya, SMPN 10 bisa berada di top rank-nya, di tasikmalaya, bisa bersaing dengan sekolah-sekolah di jawa barat, kemudian dan kepercayaan masyarakat lebih meningkat, sekarang juga kita disamping sarana juga diperbaiki di segala macam terus menerus, kompetensi guru juga lebih ditingkatkan, tahun ini sangat fokus ke peningkatan standar akademik,” pungkasnya.
(M. Rizky Arbianto)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *