Gema Mitra – Kab. Tasik
Sejak pertama didirikan tahun 2007 sampai saat ini SMPN 2 Singaparna terus berinovasi demi kenyamanan proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Sekolah yang berlokasi di Jl. Raya Pemda Desa Singasari Kec. Singaparna tersebut pada awal berdiri mendapatkan kesan kurang baik dari masyarakat. “Kami dan guru-guru selalu menganalisa image-image yang kurang menyenangkan, hampir 60% anak datang dari keluarga yang kurang mampu dan otomatis efeknya adalah tingkat kemalasan, tingkat kenakalan, dan sebagainya. Oleh karena itu kami bersama dewan guru membuat beberapa alternatif semisal memperbaiki kriteria kenaikan dan kelulusan sehingga semakin ketat. Dengan konsep itu Alhamdullilah sampai hari ini sudah berkurang”, ungkap Undang Kusnadi, S.Pd Kepala SMPN 2 Singaparna, ditemui Gema Mitra di sekolah, Kamis 22/08/2019.
Lebih lanjut dikatakan, inovasi lainnya adalah SMPN 2 Singaparna merupakan sekolah yang paling pertama yang mampu menyelenggarakan UNBK Mandiri, sehingga secara bertahap sampai saat ini kepercayaan masyarakat meningkat terhadap sekolah kami dan banyak sekali peminatnya.
Adapun untuk program sekolah yang diunggulkan saat ini masih di bidang Akademik dan non Akademik. “Program unggulan di SMPN 2 Singaparna, kami masih normatif artinya masih mengandalkan di jalur Akademik dan non Akademik, terutama di Non Akademik karena kami mempunyai para pembina yang mumpuni dalam bidangnya masing-masing”, ujar Undang seraya menuturkan bahwa tahun ini salahsatu siswanya baru pulang dari tingkat Provinsi dalam ajang FLS2N cabang desain poster. “Walaupun hanya sampai rangking 7 di tingkat Provinsi, tetap kami bersyukur terhadap prestasi tersebut”, imbuhnya.
Disinggung mengenai target ke depan, Undang menegaskan bahwa SMPN 2 Singaparna fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan supaya anak didik lebih dewasa, mampu membawa diri, percaya diri, mengharumkan nama baik sekolah, mampu bersaing dan tentunya mempunyai pribadi yang berakhlak mulia.
Untuk menunjang hal tersebut, lanjut Undang, tentunya harus di tunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. “Alhamdulillah sekolah kami sudah berbasis Information Technology (IT) yaitu pembelajaran berbasis Internet. Untuk ulangan, siswa menggunakan ponsel Android, absen berbasis Fingerprint dan secara bertahap para guru telah beradaptasi menggunakan IT yang dalam hal ini sudah masuk kepada program unggulan sekolah”, paparnya.
Undang juga berharap agar SMPN 2 Singaparna ke depan lebih maju lagi dengan program yang diberi nama HIBER yaitu Hijau, Berbudi, Berprestasi. “Itu merupakan visi sekolah yang menggambarkan Hijau adalah wilayah lingkungan, Berbudi adalah Karakter anak, Berprestasi adalah Prestasi anak. Juga guru-guru di sini sudah satu visi bahwa kami ingin maju, kami ingin beda”, pungkas Kepala Sekolah yang sudah 4 Tahun memimpin SMPN 2 Singaparna, mengakhiri pembicaraannya.
Ahmad Fauzi, M. Pdi selaku Wakasek Kurikulum menambahkan dalam hal penerimaan peserta didik baru (PPDB), SMPN 2 Singaparna mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Tahun kemarin ada sekitar 124 siswa dan untuk tahun pelajaran 2019-2020 mengalami peningkatan sebanyak 148 siswa dengan jumlah siswa keseluruhan 414 siswa”, paparnya.
Ahmad menuturkan, disamping kuantitas, kualitas merupakan acuan utama kami. Karena sekarang kurikulumnya 2013. Untuk pembinaan karakter siswa di sekolah, siswa wajib menghafal minimal 1 juz, dalam 3 tahun siswa di gembleng wajib hafal juz ‘amma dan ketika keluar dari sekolah mereka hafal. “Dalam waktu seminggu atau dua minggu sekali, mereka ditagih hafalan untuk di nilai oleh guru”, ujarnya.
Disamping itu, setiap hari Selasa-Jum’at laksanakan sholat dhuha bersama. Bahkan hari jum’at kita adakan 2 jam pelajaran. Kami juga selalu mendatangkan para Ajengan dari luar sekolah. Untuk hari Senin seperti biasa dipakai kegiatan upacara bendera, hari Sabtu difokuskan kegiatan pramuka. “Semoga bagian dari ikhtiar kami dalam melanjutkan cita-cita pendidikan bisa berjalan dengan kondusif sesuai dengan apa yang diharapkan”, pungkas Ahmad. (M. Rizky Arbianto)***