100 Hari Pemerintahan Viman-Diky Dinilai Gagal, PEMANTIK: Ini Krisis Kepemimpinan!

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Seratus hari kepemimpinan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfaridzi Ramadhan dan Wakil Wali Kota Diky Chandra mendapat sorotan tajam dari publik. Kinerja duet ini dinilai belum mampu membawa perubahan signifikan, terutama dalam aspek tata kelola pemerintahan yang justru dinilai memburuk.

Aktivis dari Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMANTIK), Irwan Supriadi, menyoroti mandeknya birokrasi akibat lambannya pengisian sejumlah jabatan penting di lingkungan Pemkot Tasikmalaya. Ia menyebut kekosongan jabatan di level eselon II dan III yang berlangsung berbulan-bulan telah menyebabkan stagnasi pelayanan dan lumpuhnya fungsi pemerintahan.

Bacaan Lainnya

“Ini bukan lagi soal administrasi biasa, tapi sudah menjadi krisis kepemimpinan. Situasi ini sangat merugikan masyarakat,” ungkap Irwan yang akrab disapa Iwok.

Tak hanya itu, konflik berkepanjangan antara eksekutif dan legislatif dinilai turut memperkeruh situasi. Ketidakharmonisan antara Pemkot dan DPRD dianggap sebagai cermin kegagalan komunikasi dan koordinasi di level pimpinan daerah.

Dalam pernyataan resminya, PEMANTIK menyampaikan empat tuntutan:

1. Mendesak Wali Kota segera mengisi kekosongan jabatan strategis dengan mengedepankan transparansi dan prinsip meritokrasi.

2. Menuntut penyelesaian konflik antara Pemkot dan DPRD melalui dialog terbuka dan penghormatan terhadap mekanisme pemerintahan.

3. Mendorong masyarakat untuk lebih aktif mengawasi kinerja pemerintah demi menjaga akuntabilitas.

4. Menyatakan kesiapan membangun konsolidasi gerakan rakyat yang lebih besar jika tak ada perbaikan nyata dari pemerintah daerah.

Iwok menegaskan, pemerintahan daerah tidak boleh dikendalikan oleh kepentingan elit politik semata. “Kota ini milik rakyat. Pemerintah harus berpihak pada kepentingan publik, bukan pada kekuasaan sesaat,” tegasnya.

Sebagai bentuk peringatan sekaligus ajakan, PEMANTIK mengajak media, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendorong perubahan konkret di tubuh Pemerintah Kota Tasikmalaya. Jika tidak, mereka siap mengambil langkah lebih besar.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *