KNPI Kota Tasikmalaya Gelar Pelantikan dan Rakerda, Luncurkan Program Satgas Anti-Geng Motor

Tasikmalaya — Gemamitra.com | Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya resmi melaksanakan pelantikan pengurus baru dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Kamis, 22 Mei 2025, di Hotel Harmoni, Kota Tasikmalaya.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Daerah (Musda) yang telah berlangsung beberapa bulan sebelumnya, yang menghasilkan ketua terpilih serta susunan kepengurusan melalui rapat formatur.

Bacaan Lainnya

Pelantikan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Kapolres Kota Tasikmalaya, Dandim 0612/Tasikmalaya, Kepala Dinas Disporabudpar Kota Tasikmalaya, jajaran pengurus DPD KNPI Jawa Barat, tokoh pemuda, alim ulama, serta para tamu undangan lainnya.

Wakil Ketua II Bidang Kebijakan Publik KNPI Kota Tasikmalaya, Faried Al-Mach Z, S.IP., menyampaikan bahwa pelantikan kali ini mengusung tema “KNPI Bersatu, Pemuda Maju” sebagai simbol rekonsiliasi pasca-Musda yang sempat menyisakan ketegangan.

“Kita tidak bisa pungkiri bahwa dalam pemilihan ketua pasti ada dinamika. Tapi bagi kami, politik di KNPI hanya berlangsung satu hari, yaitu saat Musda. Setelah itu, kami kembali bersatu untuk bersama-sama memajukan Kota Tasikmalaya,” ujarnya.

Dalam momentum tersebut, KNPI Kota Tasikmalaya juga meluncurkan program unggulan bertajuk Satgas Anti-Geng Motor. Program ini tidak bertujuan untuk melakukan penertiban di jalan, melainkan mengedepankan pendekatan edukatif dan preventif.

“Kami ingin menyelesaikan persoalan geng motor dari hulunya. Bukan hanya merespons kejadian, tapi mencegah sejak dini. Karena itu, kami fokus pada pendidikan dan pembentukan karakter,” tegas Faried.

Program ini dirancang untuk berjalan selama satu tahun dan terdiri dari tiga tahap utama:
1. Pendataan (2 bulan)
Melibatkan berbagai instansi, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Polres, dan DPK KNPI tingkat kecamatan. Data dikumpulkan dari sekolah (melalui indikator kendaraan bermasalah) dan masyarakat (melalui Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kelurahan).
2. Pelatihan (4 bulan)
Peserta akan mendapatkan pelatihan disiplin, penguatan mental, wawasan kebangsaan, serta nilai-nilai cinta tanah air. Pelatihan diselenggarakan di tingkat DPK KNPI maupun di lingkungan RW/kelurahan bersama DKM.
3. Sosialisasi (6 bulan)
Peserta pelatihan akan diangkat sebagai Duta Anti-Geng Motor yang bertugas memberikan edukasi di sekolah dan lingkungan masyarakat. Mereka juga akan mengikuti program pertukaran pemuda antar-kecamatan, dan sekaligus berperan sebagai duta sosial dalam berbagai bidang seperti lalu lintas, anti-narkoba, UMKM, hingga pariwisata.

Faried menekankan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi konkret KNPI dalam menciptakan rasa aman di kota.

“Rasa aman dan nyaman adalah hak dasar setiap warga. Kami ingin membantu pemerintah mewujudkannya, bukan dengan kekerasan, melainkan melalui pendidikan dan pembentukan karakter,” ujarnya.

Dalam forum Rakerda, KNPI juga menyusun arah gerak organisasi agar sinergis dengan visi dan program Pemerintah Kota Tasikmalaya. Faried menegaskan bahwa KNPI siap menjadi mitra strategis sekaligus mitra kritis pemerintah daerah.

“Kalau Pemkot punya slogan ‘Terkoneksi Tanpa Spasi’, maka kami pun siap mendukung tanpa jeda. KNPI hadir untuk menjadi bagian dari solusi demi Tasikmalaya yang lebih baik,” pungkasnya. (Pakesit)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *