Peran Penting Orang Tua Terhadap Kesuksesan Anaknya

Penulis: Miva Slavia Dewi – Ketua POMG SDN 2 Pengadilan Kota Tasikmalaya, akrab disapa Mamah Sisil, sekaligus pemerhati pendidikan.

Peran orang tua dalam pendidikan sangat vital. Mereka adalah pendidik dan teladan pertama bagi anak, sekaligus pemberi dukungan emosional dan bimbingan dalam menghadapi setiap fase perkembangan. Orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah.

Selain itu, orang tua perlu menjalin kerja sama yang baik dengan sekolah, aktif berkomunikasi dengan guru, dan memantau perkembangan anak. Dengan demikian, potensi anak dapat berkembang secara optimal, baik dalam aspek akademik, sosial, maupun kepribadian.

Peran orang tua dalam kesuksesan anak meliputi:

1. Penciptaan lingkungan belajar yang mendukung – menyediakan fasilitas belajar sederhana namun nyaman, serta membangun suasana yang mendorong anak untuk rajin belajar.

2. Penanaman motivasi dan nilai-nilai positif – menumbuhkan semangat juang, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab.

3. Dukungan emosional dan finansial – memberikan rasa aman, kasih sayang, serta memenuhi kebutuhan pendidikan anak.

4. Pembentukan karakter dan kemandirian – mengajarkan anak untuk berani mengambil keputusan, bertanggung jawab, serta percaya pada kemampuannya sendiri.

Orang tua merupakan figur utama yang membentuk rasa percaya diri anak. Pujian yang tulus, dorongan positif, dan kasih sayang akan menumbuhkan keyakinan anak bahwa ia mampu meraih kesuksesan. Sebaliknya, sikap acuh atau kurang perhatian dapat membuat anak merasa minder dan kehilangan motivasi.

Di sisi lain, sekolah pun perlu berperan aktif dengan meningkatkan kualitas komunikasi dan menyelenggarakan program khusus yang mendorong keterlibatan orang tua. Kehadiran orang tua dalam pertemuan sekolah bukan sekadar formalitas, melainkan wujud tanggung jawab bersama dalam mendidik generasi penerus.

Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang kerap mewakilkan undangan sekolah karena alasan kesibukan. Padahal, perhatian langsung orang tua sangat berarti bagi anak. Ada ungkapan bijak Sunda yang relevan:

“Ari nitipkeun domba, sok ditanyakeun ka nu ngurusna: geus anakan acan? Geus, anakan acan? Tapi ari nitipkeun budak ka sakola, jarang pisan aya nu nanyakeun ka guru: Bapak/Ibu, kumaha perkembangan putra-putri abdi?”

Ungkapan tersebut menyiratkan pesan moral yang dalam: jika terhadap hewan ternak saja orang bisa begitu teliti, seharusnya terhadap anak yang jauh lebih berharga orang tua mesti jauh lebih peduli.

Kesuksesan anak bukan hanya ditentukan oleh sekolah, melainkan hasil sinergi antara rumah, sekolah, dan lingkungan. Oleh karena itu, peran orang tua tidak boleh tergantikan. Dengan perhatian, kasih sayang, dan keterlibatan aktif, orang tua telah menanam benih yang kelak akan berbuah manis dalam keberhasilan anak di masa depan.

Pada akhirnya, pendidikan anak bukan hanya soal prestasi akademik semata, melainkan juga pembentukan karakter, mentalitas, dan keterampilan hidup. Orang tua yang hadir, mendengar, dan memahami kebutuhan anaknya akan lebih mampu mengarahkan mereka menjadi pribadi yang tangguh, berakhlak baik, serta siap menghadapi tantangan masa depan. Kesuksesan sejati anak adalah ketika mereka dapat hidup mandiri, bermanfaat bagi orang lain, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil.

Dengan demikian, setiap orang tua seharusnya memandang keterlibatan dalam pendidikan anak sebagai sebuah amanah, bukan beban. Komunikasi yang baik, perhatian yang tulus, serta teladan yang konsisten akan menjadi warisan berharga yang tak tergantikan. Investasi terbesar orang tua bukanlah harta benda, melainkan waktu, cinta, dan didikan yang kelak akan membentuk masa depan anak yang gemilang.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *