Tasikmalaya – Gemamitra.com | Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan penutupan Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi para kepala sekolah dan guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Tasikmalaya. Acara berlangsung di SDN Nagarawangi, Jalan Lukmanul Hakim, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, pada Kamis (7/11/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 117 peserta, yang terdiri dari fasilitator, guru, dan kepala sekolah dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga PKBM se-Kota Tasikmalaya. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Dr. H. Rojab Riswan Taufik, S.Sos., M.Si., didampingi Kabid Pembinaan GTK, Nia Kurnia, S.Pd., serta Kasi Pembinaan GTK, Kendra Rodyansah, S.Pd., M.M. Turut hadir pula sejumlah kepala sekolah dan tenaga pendidik lainnya.
Dalam sambutannya, H. Rojab menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat, yang telah berlangsung sejak Juli hingga November 2025. “Kegiatan ini menggunakan pola in-service training dan on the job training (OJT). Pelatihan ini merupakan gelombang pertama, dan minggu depan akan dilanjutkan dengan gelombang kedua,” ujarnya.
Ia menambahkan, peserta pelatihan berasal dari sekolah-sekolah penerima BOS Kinerja, yaitu sekolah yang dinilai memiliki prestasi dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan. “Kami berharap para guru dan kepala sekolah yang telah mengikuti program ini dapat menginvestasikan hasil pelatihannya di sekolah masing-masing. Terima kasih kepada para fasilitator yang telah membimbing dengan baik. Semoga ekosistem pendidikan di Kota Tasikmalaya semakin maju dan berdaya saing,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Pembinaan GTK, Kendra Rodyansah, menyampaikan bahwa pelatihan ini berlangsung selama empat bulan dengan melibatkan sekitar 120 peserta terbaik hasil seleksi dari penerima BOS Kinerja. “Kegiatan ini merupakan bagian penting dari strategi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memperkuat kepemimpinan sekolah melalui pendekatan Pembelajaran Mendalam. Ini penting agar sekolah-sekolah di Indonesia siap menghadapi tantangan pendidikan nasional maupun global, terutama setelah hasil PISA menunjukkan kemampuan literasi dan numerasi siswa kita masih rendah,” jelas Kendra.
Menurutnya, Pembelajaran Mendalam bukanlah kurikulum baru, melainkan penyempurnaan dari model pembelajaran yang telah ada. Pendekatan ini menekankan proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, dengan mengintegrasikan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara utuh. “Guru yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan mampu mengajar dengan hati, menjadi teladan, serta menghadirkan suasana belajar yang positif dan inspiratif,” ujarnya.
Di sisi lain, Kabid GTK, Nia Kurnia, S.Pd., menegaskan bahwa peningkatan kompetensi guru pada akhirnya bermuara pada pembentukan karakter pendidik yang berakhlak dan berintegritas. “Pelatihan ini bukan hanya soal peningkatan keterampilan mengajar, tetapi juga tentang bagaimana guru menumbuhkan karakter dan memulai setiap proses pembelajaran dengan niat yang baik serta keteladanan,” pungkas Nia. (Asep M/ Red)***


















