Kota Tasikmalaya – Gemamitra.com | Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik guru, tetapi juga oleh pola pikir yang terus berkembang. Hal itu disampaikan Kasi PGTK SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Kendra Rodiansyah, S.Pd., M.M., saat menjadi narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kokurikuler dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam Tahun 2025 yang digelar Forum Komunikasi Kelompok Kerja Guru (FKKKG) Kecamatan Bungursari.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Senin–Rabu (27–29 Oktober 2025), bertempat di SDIT Al-Istiqomah Hj. Aminah Kota Tasikmalaya, diikuti oleh 128 guru SD dari tiga Kelompok Kerja Guru (KKG): Letnan Harun, Santana, dan Sakarembong.
Dalam paparannya, Kendra menegaskan bahwa guru abad ke-21 harus memiliki growth mindset atau pola pikir bertumbuh agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
“Guru tidak boleh berhenti belajar. Di era digital, informasi begitu mudah diakses. Maka yang membedakan adalah bagaimana guru mampu menumbuhkan karakter dan semangat belajar yang berkelanjutan, baik bagi dirinya maupun bagi peserta didik,” ujar Kendra.
Menurutnya, pembelajaran bermakna tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pengembangan karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis siswa. “Teknologi bisa membantu proses belajar, tapi karakter tidak bisa digantikan. Itu menjadi tanggung jawab guru dan orang tua,” tambahnya.
Kendra juga mengapresiasi semangat para guru yang mengikuti Bimtek tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata komitmen para pendidik dalam memperkuat implementasi kurikulum merdeka yang menekankan pendekatan pembelajaran mendalam.
“Bimtek ini bukan hanya pelatihan rutin, tapi ruang refleksi bagi guru untuk mengembangkan diri. Ketika guru berubah, maka pembelajaran di kelas pun akan ikut berubah,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kurnia Surgana menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek ini digelar selama tiga hari—dua hari tatap muka dan satu hari daring—dengan tujuan memperkuat kompetensi pedagogik dan profesional guru.
“Sebanyak 128 peserta kami libatkan, terdiri dari 49 guru KKG Letnan Harun, 42 dari KKG Santana, dan 37 dari KKG Sakarembong. Semua berkolaborasi dengan dukungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya,” terang Kurnia.
Kegiatan turut dihadiri Kabid PGTK Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Cecep Susilawan, S.Pd., MM., yang hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Rojab Riswan Taufik, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Cecep memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Inisiatif FKKKG Bungursari ini patut diapresiasi. Kolaborasi antara KKG, K3S, dan Dinas Pendidikan menjadi kunci keberhasilan peningkatan mutu guru,” ujar Cecep.
Selain Kendra, kegiatan juga menghadirkan dua narasumber lainnya, Ema Astri M., S.Pd., M.Pd. dan Nuraeni, M.Pd., yang memberikan materi seputar strategi pembelajaran mendalam dan penguatan kegiatan kokurikuler.
Dengan terselenggaranya Bimtek ini, diharapkan lahir guru-guru yang tidak hanya menguasai teknologi dan strategi pembelajaran inovatif, tetapi juga memiliki growth mindset kuat untuk terus belajar dan beradaptasi.
Langkah ini menjadi wujud nyata upaya mewujudkan pendidikan yang berkarakter, kreatif, dan relevan dengan tantangan zaman di Kota Tasikmalaya. (Pakesit)***


















