Mahasiswa HKI INU Tasikmalaya Tamatkan PPL: Dari Teori Kampus ke Praktik Lapangan

Screenshot

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Setelah menjalani praktik selama 40 hari, enam mahasiswa Institut Nahdlatul Ulama (INU) Tasikmalaya program studi Hukum Keluarga Islam (HKI) resmi menuntaskan kegiatan Praktek Profesi Lapangan (PPL) di Kantor Urusan Agama (KUA) Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Mereka adalah Rahmah Nurul Fauziah, Siti Asmauroya, Fitriyani, Hendrizal, Tatang Rudiana Alghifari, serta Yoga Gintara Dwi P. Penutupan PPL digelar pada Senin (25/8/2025) dalam suasana sederhana namun penuh keakraban, dihadiri para pegawai KUA, dosen pembimbing Cecep Saepul Milah, S.Pd.I., M.H., dan para mahasiswa peserta.

Bacaan Lainnya

Dalam acara tersebut, para mahasiswa mengungkapkan rasa syukur sekaligus terima kasih atas kesempatan belajar yang diberikan. Selama PPL, mereka mengaku memperoleh banyak pengalaman langsung, baik dalam pengelolaan administrasi maupun layanan keagamaan yang sehari-hari dijalankan KUA.

Hendrizal, salah seorang peserta, menilai pengalaman praktik ini membuka wawasan baru tentang penerapan teori kampus di tengah masyarakat.

“Empat puluh hari di KUA Bungursari menjadi pengalaman yang tak ternilai. Apa yang kami pelajari di kelas ternyata benar-benar hidup di lapangan,” ucapnya.

Menurutnya, interaksi langsung dengan masyarakat membuat mahasiswa belajar lebih peka terhadap berbagai persoalan keagamaan yang terjadi di tingkat akar rumput. Ia menilai hal tersebut menjadi nilai tambah yang tidak selalu bisa diperoleh di ruang kuliah.

Hendrizal juga mengapresiasi keramahan para pegawai KUA yang selalu terbuka memberikan bimbingan. “Kami merasa tidak hanya dididik secara akademis, tetapi juga dibimbing dalam hal etika, disiplin, dan bagaimana melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” tambahnya.

Kepala KUA Bungursari, H. Hendra, S.Ag., dalam sambutannya berharap bekal yang diperoleh mahasiswa tidak berhenti pada tataran akademik, tetapi dapat diamalkan dalam kehidupan sosial.

“PPL ini ibarat jembatan, menghubungkan teori dengan praktik nyata. Semoga pengalaman di sini menjadi modal penting untuk adik-adik sekalian ketika kembali ke bangku kuliah maupun saat terjun langsung ke masyarakat,” ungkapnya.

Dosen pembimbing, Cecep Saepul Milah, menambahkan apresiasi kepada pihak KUA atas dukungan yang telah diberikan. Menurutnya, kegiatan PPL bukan sekadar belajar administrasi, melainkan juga sarana menanamkan kedisiplinan, tanggung jawab, serta nilai profesionalisme.

“Itu semua adalah bekal mendasar dalam perjalanan karier mereka ke depan,” ujarnya.

Acara perpisahan ditutup dengan penyerahan cendera mata, doa bersama, serta sesi foto kenangan. Kehangatan semakin terasa ketika seluruh peserta bersama-sama menyantap nasi liwet yang disiapkan, menandai berakhirnya PPL dengan nuansa kekeluargaan yang erat.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *