Tasikmalaya – Gemamitra.com | Sebuah spanduk dengan kalimat bernada sindiran terhadap sistem meritokrasi terpasang di depan Komplek Perkantoran, Jalan Insinyur H. Djuanda, Kota Tasikmalaya. Spanduk berwarna biru itu menarik perhatian masyarakat karena memuat tulisan besar “MERITOCRAZY SYSTEM” dengan menyoroti isu kualifikasi dan kompetensi dalam birokrasi, Senin, 29 September 2025.
Dalam spanduk tersebut, beberapa poin penting mengenai kinerja, prestasi, integritas, moralitas, serta keadilan justru diberi tanda silang merah. Sebaliknya, hanya poin “Duit, Dulur, Deukeut” (uang, saudara, kedekatan) yang diberi tanda centang hijau.
Tulisan tersebut dinilai sebagai bentuk kritik terhadap praktik-praktik yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip meritokrasi dalam sistem pemerintahan atau birokrasi. Istilah Meritocracy biasanya merujuk pada sistem yang menekankan kualifikasi, kompetensi, dan prestasi seseorang. Namun dalam spanduk ini, kata tersebut diubah menjadi “Meritocrazy”, seolah menyindir bahwa sistem yang berjalan justru dianggap tidak sehat.
Pemasangan spanduk ini sontak menjadi perhatian para pegawai dan masyarakat yang melintas. Hingga kini, belum diketahui pihak mana yang memasangnya, namun di pojok kanan bawah spanduk tertulis identitas “Masyarakat Anti Nepotisme”.
Keberadaan spanduk tersebut menambah sorotan publik terhadap praktik rekrutmen dan penempatan jabatan di lingkungan birokrasi. Masyarakat berharap pesan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah agar benar-benar menerapkan sistem berbasis kompetensi dan prestasi, bukan kedekatan personal. (Pakesit)***
