Bandung – Gemamitra.com | Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) kembali menggelar ajang bergengsi Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025, sebuah bentuk apresiasi bagi para pegiat dan penulis yang berkontribusi dalam pengembangan literasi nasional. Kegiatan berlangsung meriah di Hotel Travello Bandung, Minggu (26/10/2025).
Ajang tahunan ini menjadi simbol konsistensi KPPJB dalam menghargai dedikasi insan literasi dari berbagai profesi, mulai dari guru, dokter, hingga masyarakat umum yang turut menghidupkan budaya menulis dan membaca di Indonesia.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19, Parasamya Aksara Nugraha terus berkembang dan kini menjangkau peserta dari seluruh penjuru nusantara, bahkan hingga Malaysia.
Tahun 2025 ini, penghargaan diberikan dalam tiga kategori: Parasamya Susastra Nugraha (penulis buku tunggal), Parasamya Suratma Nugraha (pegiat literasi), dan Parasamya Praja Nugraha (pelajar pegiat literasi).
Sebanyak 237 peserta turut ambil bagian, terdiri dari 67 penerima Parasamya Susastra Nugraha, 140 penerima Parasamya Suratma Nugraha, dan 30 penerima Parasamya Praja Nugraha.
Ketua penyelenggara, Erni Wardhani, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini diikuti oleh peserta dari 10 provinsi di Indonesia.
“Sebagian besar penerima penghargaan berasal dari Jawa Barat, namun kami juga menerima partisipasi dari Jakarta, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, dan Aceh,” jelasnya.
Erni menambahkan, luasnya sebaran peserta menunjukkan tingginya antusiasme dan komitmen masyarakat terhadap gerakan literasi nasional.
Salah satu sosok yang menjadi perhatian dalam ajang kali ini adalah Tuti, Pengawas Bina Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, yang berhasil menjadi satu-satunya perwakilan dari Kota Tasikmalaya penerima dua penghargaan sekaligus. Ia meraih Parasamya Suratma Nugraha dan Parasamya Susastra Nugraha 2025.
“Saya berharap penghargaan ini bisa menjadi inspirasi bagi para penulis, guru, dan seluruh masyarakat di Kota Tasikmalaya untuk terus membudayakan literasi,” ujar Tuti dengan penuh semangat.
Ia menegaskan tekadnya untuk terus mengembangkan literasi di Kota Tasikmalaya, meski diakui tidak mudah.
“Ke depan, saya ingin terus menulis, mengikuti ajang literasi seperti ini, dan berkontribusi dalam membangun budaya membaca dan menulis di daerah saya,” pungkasnya. (Red)***


















