Tasikmalaya – Gemamitra.com | Di bawah langit pagi yang cerah, semangat Pramuka berkobar di halaman Kampus 2 Yayasan Miftahul Hidayah Al Hafid Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (15/8/2025). Guru dan siswa dari Kelompok Bermain (Kober), RA, SMP, hingga SMA berdiri tegak mengikuti upacara peringatan HUT Pramuka ke-64, memulai hari dengan tekad membentuk generasi berkarakter dan bermanfaat bagi sesama.
Petugas upacara berasal dari siswa SMP dan SMA, sementara Ketua Yayasan, Asep Badru Zaman, bertindak sebagai pembina. Dalam amanatnya, Asep membacakan sambutan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sekaligus menyampaikan pesan khusus bagi peserta.
“Hari Pramuka bukan sekadar peringatan, tetapi momentum untuk mengambil hikmah dari filosofi lambang Pramuka, yaitu tunas kelapa. Tunas adalah simbol harapan masa depan anak-anak yang dididik saat ini akan menjadi pemimpin kelak. Sementara kelapa, dari akar hingga daunnya, bermanfaat bagi kehidupan. Ini mengajarkan bahwa orang baik adalah yang memberi manfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Selepas upacara, suasana semakin semarak dengan digelarnya Lomba Kecakapan dan Ketangkasan Pramuka Penggalang (LK2P) yang diikuti siswa SD dari lima sekolah di dua desa. Ketua Panitia, Riza Fitria, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan tersebut.
“Setiap sekolah mengirimkan satu regu putra dan satu regu putri. Lomba yang dipertandingkan antara lain LKBB, miniatur pionering, kostum karakter, rangking 1, dan menyusun logo. Juara umum diraih SD Sukamulya. Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar berkat dukungan penuh Ketua Yayasan, baik materi maupun non-materi. Luar biasanya, semua fasilitas logistik, konsumsi, hingga hadiah disediakan gratis oleh yayasan,” tutur Riza.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Ketua Kwartir Ranting (Kwaran) Sodonghilir, H. Dadang Sudrajat, M.Pd., yang memberikan izin, arahan, dan apresiasi.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan tidak berhenti sampai di sini,” ujarnya.
Yayasan Miftahul Hidayah Al Hafid menaungi berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Kober, RA, SMP, hingga SMA Terpadu Al Hafid yang berdiri pada tahun ini. Dengan metode peminatan dan konsep pendidikan berlandaskan motto “Teu cukup sakola tapi kudu tilu kola: Qola Ta’ala, Qola Rosul, dan Qola Ulama”, seluruh siswa SMA Al Hafid diwajibkan untuk mondok sebagai bagian dari pembinaan karakter dan akhlak. (Pakesit)***