Gema Mitra – Kota Tasik
Bertempat di Padud Coffee tepatnya di Jalan Tamansari No. 30 Sukahurip, Tamansari Kota Tasikmalaya, Lingkar Studi Perjuangan mengadakan Tadabbur Buku, tadabbur buku sendiri bukan pertamakalinya dan sudah diadakan dua kali dan bulan ini juga berkesempatan menjadi acara launching Cerpen Tunggal karya Cerpenis Tasikmalaya H. Egi Azwul Fikri yang berjudul Olah Rasa yang dibedah oleh Ali Ruhiyat dari Lingkar studi Perjuangan, dan Rini Rahmawati yang dimoderatori oleh Siti Alinta Maryam dari komunitas Literasi PELITA Tasikmalaya. Acara tersebut mengadakan Diskusi tentunya yang diisi dengan Pembacaan Puisi, Musikalisasi Puisi, dan Lapak Buku di pinggir jalan, halaman kafe tersebut yang dimulai dari pukul 18.30 WIB s/d Selesai, Sabtu 27/04/19 malam.
Tujuan diadakannya Tadabbur Buku sebagai ruang, diskusi sendiri dikarenakan Tasikmalaya sedang bermekaran kedai-kedai kopi yang notabene sering dijadikan tempat berkumpul/ nongkrong maka ruang-ruang diskusinya lebih dominan/ diutamakan di kedai-kedai kopi yang diharapkan sebagai ajang penyadaran terhadap pengunjung yang singgah di kedai tersebut dan agar mengikuti zaman juga “sebagai ajang Silaturahmi dan merawat kesadaran serta merawat nalar, agar kita bisa memaksimalkan potensi pemikiran kita khususnya daya imajinasi kita bisa lebih dilatih” Ali Ruhiyat Koordinator Umum Lingkar Studi Perjuangan saat diwawancarai.
Dalam diskusi tersebut ali yang didaulat sebagai pembedah Cerpen Olah Rasa “merasa diajak untuk masuk ke dalam cerita tersebut, karena dalam struktur penulisan sendiri Olah Rasa sangat renyah untuk dibaca dan gampang untuk dipahami, meskipun ada beberapa judul dalam buku tersebut yang cenderung abstrak dan absurd. Tapi Olah Rasa sendiri leboh banyak bercerita tentang kondisi sosial sekarang dan banyak nilai-nilai kemanusiaan yang dimasukkan ke dalam isi buku ini” Tanggapan ali ketika memberi penjelasan.
Harapannya dengan diadakannua Tadabbur Buku ini bisa lebih menjaring orang-orang yang ingin menambah pertemanan dan ajang tali silaturahmi, Pungkas Ali kepada Gema Mitra.
Adapun Rini Rahmawati sebagai pembedah mengutarakan “secara ide saya suka sekali dan memang ada di sekitar saya/ sesuatu yang dekat dan secara penulisan si penulis memasukkan simbol-simbol filsafat karena antara penulis dan karya menjadi satu-kesatuan, antara karya dan manusia saling berkesinambungan” jelasnya dalam memberikan pernyataannya.
Sementara itu Penulis Buku Olah Rasa H. Egi Azwul Fikri menyampaikan bahwa “cerpen yang saya tulis ini semuanya real dan terjadi di dekat saya, itu yang menjadikan sebuah entry point/ inspirasi saya dalam menulis cerita pendek ini” penjelasannya Egi saat launching tersebut sedang berlangsung .
“jujur saya tidak bisa menulis, karena saya cenderung menulis karena saya hanya mempunyai ide dan gagasan dan saya membaca apa saja, tidak memilih-milih seperti Pramoedya sampai Agus Noor dan saya berusaha tidak mengikuti gaya mereka dalam menulis tapi lebih menitikberatkan ke energi-energi mereka saya serap menjadi motivasi dan harapannya kr depan bisa menulis untuk tulisan-tulisan selanjutnya” Pungkasnya egi. (M. Rizky Arbianto)