Tasikmalaya – GM | Nisa Nur Insani, pelajar MAN 2 Kota Tasikmalaya yang meraih juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Daring tingkat nasional, kini memanfaatkan bulan Ramadhan untuk semakin mendalami ilmu Al-Qur’an di Pondok Pesantren MQ Mu’min Ainul Mubarok. Pesantren ini diasuh oleh KH. Mu’min Ainul Mubarok, seorang qori internasional yang telah melahirkan banyak ahli Al-Qur’an.
Ibunda Nisa, Ai Susan, menyampaikan harapannya agar putrinya dapat semakin memahami agama Islam secara mendalam dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. “Kami berharap Nisa bisa menjadi pribadi yang berakhlak mulia serta mampu memberi manfaat bagi banyak orang setelah belajar di Pondok Pesantren MQ Mu’min Ainul Mubarok,” ujar Ai Susan, Kamis, 13 Maret 2025.
Sementara itu, Nisa sendiri mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam program pembinaan di pesantren ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang Al-Qur’an, baik dalam membaca, memahami, maupun menafsirkannya. “Di sini, saya tidak hanya belajar untuk lomba, tetapi juga menggali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Al-Qur’an. Saya ingin menjadikan ilmu ini sebagai jalan dakwah,” ungkapnya.
Nisa juga menambahkan bahwa program pesantren kilat selama bulan Ramadhan ini sangat berharga baginya, karena bisa menjadi ajang mengasah mental dan keterampilan dalam membaca Al-Qur’an. “Banyak peserta dari berbagai daerah yang telah menorehkan prestasi di tingkat kota, provinsi, bahkan nasional. Saya berharap dapat tampil dengan kemampuan optimal dan mengharumkan nama daerah saya,” tambahnya.
Pembelajaran di Pondok Pesantren MQ Mu’min Ainul Mubarok mencakup berbagai aspek, seperti membaca, menghafal, menulis, memahami, menafsirkan, dan menyampaikan tuntunan Al-Qur’an. Dengan bimbingan para ulama dan pengajar berpengalaman, diharapkan para peserta dapat lebih mendalami makna Al-Qur’an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nisa Nur Insani menjadi salah satu contoh generasi muda yang terus bersemangat dalam mendalami ilmu agama, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, dan berupaya mengamalkannya demi kebaikan umat.***