Pangandaran.gemamitra.com | Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di pasaran perlu adanya terobosan. Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM sudah berupaya untuk meminimalisir kelangkaan dengan adakan Operasi Pasar dan salurkan minyak goreng ke Pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Pangandaran. (Senin, 21/02/2022).
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin, Senin 21/03/2022.
Namun, kata dia, kalau di bandingkan dengan kabupaten /kota lain, di Kabupaten Pangandaran masih bisa dikatakan masih relatif mendingan.
Hal itu diakarenakan Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah yang kaya dengan sumberdaya alam, di wilayah kita banyak pohon kelapa.
“Jaman dulu di daerah kita belum pernah yang namanya kurang minyak goreng, karena di setiap rumah bisa mengolah buah kelapa menjadi minyak goreng, maka sekarang di pandang sangat perlu untuk menggugah para pengrajin minyak goreng rumahan memproduksi kembali minyak goreng (minyak keletik),” ungkap Asep.
Dia menilai, kejadian ini, harus jadi pemicu, daerah kita merupakan penghasil kelapa, bahkan merupakan lambang daerah di Kabupaten Pangandaran.
“Tinggal bagaimana pemanfaatan dan optimalisasinya, terutama di situasi saat ini harus menjadi momentum untuk menghidupkan kembali potensi yang ada sebagai sumber minyak goreng,” ucapnya.
Lebih jauh Asep menuturkan, home industri minyak goreng di kabupaten Pangandaran sekarang ini, bisa dikatakan hampir hilang, atau langka.
Namun saya pernah berkunjung ke salah satu home industri minyak kelapa di wilayah Karangbenda, itupun sekitar satu tahun yang lalu, saya tidak tahu apakah masih ada atau tidak.
“Kalaupun masih ada, Pemerintah perlu memberikan Support dan Pembinaan agar bisa dijadikan file projek,” ujarnya.
Dia juga berharap kepada masyarakat, dengan kondisi saat ini, jangan ketergantungan dengan minyak goreng kemasan, coba bangkitkan kembali dengan membuat minyak goreng sendiri.
“Kita manfaatkan kelapa dengan membuat minyak goreng sendiri,” tandasnya. (*)
