Tasikmalaya – Gemamitra.com | Waktu terus bergulir menuju penutupan pendaftaran calon pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya periode 2025–2030 yang dijadwalkan berakhir pada Minggu, 20 April 2025. Menjelang tenggat waktu tersebut, dinamika internal organisasi guru terbesar ini diprediksi akan semakin menarik perhatian.
Fokus utama tertuju pada perebutan posisi F2 – yang terdiri dari Wakil Ketua 1, 2, 3, serta Sekretaris – baik di tingkat cabang maupun ranting. Meski terkesan sebagai posisi pelengkap, jabatan-jabatan ini memiliki peran krusial dalam mendukung kinerja ketua dan kelangsungan program kerja organisasi.
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta pedoman konferensi, komposisi F2 menjadi bagian penting dalam struktur kepengurusan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan siapa saja yang akan mengisi posisi strategis tersebut, memunculkan berbagai spekulasi dan kejutan di kalangan internal PGRI.
Ketua PGRI Cabang Cihideung, Utep Tutang Sutama, menekankan pentingnya menjaga kekompakan menjelang perubahan kepengurusan. Ia mengingatkan bahwa dinamika dalam organisasi merupakan hal wajar, asalkan tetap berada dalam koridor kebersamaan dan komitmen terhadap tujuan bersama.
“Proses ini bukan sekadar soal siapa yang akan memimpin, tapi tentang bagaimana kita tetap menjaga semangat kolektif demi kemajuan pendidikan di Kota Tasikmalaya,” ujarnya pada Jumat, 18 April 2025.
Ia juga mengajak seluruh pengurus, baik di tingkat kota, cabang, maupun ranting, untuk menyambut momen konferensi dengan sikap dewasa dan menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi.
“Kita harus ingat bahwa kita bukan hanya sekumpulan pengurus, tetapi sebuah keluarga besar yang memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga marwah profesi guru,” tegasnya.
Utep berharap siapapun yang terpilih nanti dapat diterima dengan lapang dada dan didukung penuh oleh semua pihak, demi menjaga kekuatan kolektif PGRI.
“Pemimpin boleh berganti, tapi kekompakan harus tetap jadi kekuatan utama PGRI,” pungkasnya.***
