Ngopi Akbar Tingkat Provinsi Jawa Barat: Peringatan Nuzulul Qur’an dan Dialog Interaktif Bersama Pemerintah Tokoh Masyarakat

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an di bulan suci Ramadan 1446 H, acara Ngopi (Ngobrol Perkara Islam) Akbar Tingkat Provinsi Jawa Barat sukses digelar di Kampung Ramadan Smeasari Berdaya, Senin (17/3/2025) malam.

Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Ilmu Milik-Nya Bukan Milikku, Cipedes, Kota Tasikmalaya, yang dipandu oleh MC Faisal Got Talent Indosiar dan Naza Fitri, dengan mengusung tema:

Bacaan Lainnya

“Hikmah Nuzulul Qur’an Ngajadikeun Saraga Sarasa Sawirahma Nanjeur POK PEK PRAK Keur Kamaslahatan Umat.”

Acara ini dihadiri oleh Unsur Muspika Kecamatan Cipedes, perwakilan Danlanud, tokoh masyarakat, Komunitas Pegiat Sosial, serta warga setempat maupun luar daerah.

Sedari sore berbagai penampilan seni dan budaya turut memeriahkan acara, di antaranya: Penampilan band religi Kalam Nada, Pembacaan sajak Jagat Alit karya Godi Suwarna, Sosiodrama Mushaf Al-Qur’an karya dan arahan Rika Jo bersama Teater 9 (SMAN 9 Kota Tasikmalaya), berkolaborasi dengan anak-anak magrib mengaji.

Setelah buka bersama, dilanjutkan dengan sholat magrib dan isya berjamaah yang dilanjutkan dengan sholat tarawih berjamaah, dipimpin oleh imam Waseem Muhammad Husein Suwailim, seorang imam dan khatib tetap di Masjid Imam Abu Hanifah, Yordania, dengan khusuk penuh kebersamaan.

Ketidakhadiran Gubernur dan Minimnya Respons Pemerintah Kota

Sedianya, acara ini menghadirkan H. Dedi Mulyadi, S.H. (Kang Dedi Mulyadi), Gubernur Jawa Barat, sebagai pengisi tausiyah. Namun, Kang Dedi tidak dapat hadir karena agenda lain. Sayangnya, tidak ada konfirmasi atau perwakilan dari Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam acara ini.

Ketua Majelis Ilmu Milik-Nya Bukan Milikku, H. Riki Rian Permana, M.Phil, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengikuti prosedur resmi untuk mengundang gubernur, tetapi beliau berhalangan hadir karena sedang membahas isu banjir di Bogor.

“Kami sudah mengikuti semua prosedur yang ditentukan oleh tim protokol Pak Gubernur. Namun, setelah konfirmasi, beliau tidak bisa hadir karena ada agenda lain yang tidak dapat ditinggalkan,” ujar Riki.

Lebih lanjut, Riki menyayangkan ketidakhadiran perwakilan dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.

“Secara regulasi, jika gubernur tidak bisa hadir, seharusnya ada perwakilan dari pemerintah kota, minimal pejabat setingkat eselon II seperti kepala dinas. Jika hanya diwakili dari tingkat kecamatan, itu terlalu jauh ke bawah,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kurangnya kehadiran pemerintah setempat dalam berbagai kegiatan masyarakat di Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes.

“Warga sampai bertanya, siapa Pak Lurah? Karena setiap acara kami selalu mengundang secara resmi, tapi belum pernah sekalipun hadir,” ungkapnya.

Menurut Riki, peran umaro (pejabat pemerintah) dalam melayani masyarakat belum terlihat nyata. Oleh karena itu, pihaknya berencana mengajukan audiensi dengan gubernur untuk mengevaluasi temuan ini.

Tausiyah Waseem Muhammad Husein Suwailim: Hikmah Nuzulul Qur’an

Acara ini turut menghadirkan Waseem Muhammad Husein Suwailim, seorang imam dan khatib tetap di Masjid Imam Abu Hanifah, Yordania. Ia memimpin salat tarawih berjamaah serta memberikan tausiyah yang menggugah hati.

“Malam Nuzulul Qur’an adalah momen luar biasa bagi umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an adalah cahaya dan petunjuk bagi siapa saja yang menginginkan keselamatan dunia dan akhirat,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya berinfak dan bersedekah di bulan Ramadan.

“Rasulullah adalah manusia paling dermawan, dan beliau semakin dermawan di bulan Ramadan. Maka, kita pun dianjurkan untuk memperbanyak infak dan sedekah, baik untuk saudara kita yang membutuhkan maupun untuk perjuangan Islam di berbagai belahan dunia,” tambahnya.

Dialog Interaktif dan Harapan Masa Depan

Di penghujung acara, digelar Dialog Interaktif bersama Pemerintah dan tokoh Masyarakat yang hadir. Mereka membahas hikmah Nuzulul Qur’an, isu-isu sosial, serta berbagai tantangan di lingkungan masyarakat setempat.

Acara ini diharapkan menjadi wadah pembelajaran dan refleksi bagi masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai Islam serta meningkatkan kepedulian sosial.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *