Penggunaan Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran PPKn di Kelas VI SDN 3 Sukarindik

Oleh : Yulia Widiyanti, S.Pd. (Guru Kelas VI SDN 3 Sukarindik Kota Tasikmalaya)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran utama dalam struktur kurikulum di SDN 3 Sukarindik. PPKn menempati kelompok A dalam struktur kurikulum dan diajarkan selama 4 jam pelajaran per minggu di kelas VI SDN 3 Sukarindik. Hakikat pembelajaran PPKn menurut Saidurrahman, 2018 adalah “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak masyarakat”. PPKn kaya akan muatan-muatan moralitas yang wajib dimiliki oleh peserta didik agar sesuai dengan karakter pelajar Pancasila.

Read More

Jika kita cermati, Negara kita negara majemuk yang kaya akan perbedaan. Dari keberagaman tersebut bangsa Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragama suku bangsa, budaya, agama dan lain sebagainya. Keanaekaragaman yang ada jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan konflik bahkan bisa menghasilkan perpecahan yang sangat sulit untuk dihindari. Untuk mencegah terjadinya perpecahan maka perlu adanya toleransi yang sangat kuat antar warga negara. Tanpa toleransi yang baik maka sedikit saja perbedaan dapat menimbulkan perpecahan. Toleransi merupakan sikap yang terkandung dalam butir Pancasila dan diajarkan melalui muatan pelajaran PPKn di kelas VI SDN 3 Sukarindik. Penanaman toleransi sangat perlu diajarkan sejak dini dan diharapkan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik serta tertanam dalam kehidupan sehari hari peserta didik. Salah satu cara agar toleransi dapat diterapkan dengan baik adalah melalui pembelajaran yang dirasakan nyata oleh peserta didik, salah satunya yang dikembangkan di kelas VI SDN 3 Sukarindik melalui metode bermain peran.

Penggunaan metode ini dirasa sangat tepat karena dengan bermain peran peserta didik dapat lebih menjiwai bagaimana mereka menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari hari. Kita sebagai seorang guru hanya perlu mensetting pembelajaran yang mengakomodir perbedaan untuk diperankan oleh peserta didik. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan metode bermain peran di kelas VI SDN 3 Sukarindik, diantaranya:

1. Penentuan Materi dan bahan ajar

Dalam tahapan ini guru terlebih dahulu menentukan materi apa yang akan diberikan dan Batasan-batasan materi yang akan disampaikan. Batasan ini diperlukan agar kegiatan pembelajaran dan capaian materi dapat tersampaikan dengan maksimal.

2. Pembuatan naskah kegiatan

Guru mempersiapkan naskah yang akan digunakan dalam kegiatan bermain peran. Naskah ini berguna agar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tidak keluar dari topik yang sedang dibahas.

3. Pembagian kelompok

Pembagian kelompok bertujuan agar terjadi pemerataan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Penentuan peran

Setelah kelompok terbentuk selanjutnya peserta didik diarahkan untuk menentukan peran yang akan dilakoni oleh para peserta didik sesuai naskah yang telah dirancang dan tentunya mengusung tema perbedaan.

5. Pengarahan dan penjelasan mengenai peran yang dilakukan oleh para peserta didik.

Pengerahan peran dilakukan agar peserta didik dapat memehami peran yang akan mereka mainkan juga bagaimana karakter dari masing masing peran yang dimainkan.

6. Praktek bermain peran

Setelah semua tersampaikan barulah kegiatan bermain peran dilaksanakan tentunya dengan bimbingan guru.

7. Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah seluruh kelompok peserta didik melakukan kegiatan bermain peran.

8. Refleksi

Peserta didik merefleksi pembelajaran bermain peran tersebut termasuk penjiwaan terhadap watak-wataknya, kemudian dianalisis dan disimpulkan tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan.

Kesimpulan pembelajaran bermain peran di kelas VI SDN 3 Sukarindik dalam pembelajaran PPKn dilakukan oleh peserta didik melalui tanya jawab yang dipandu oleh guru kelas. Hal yang Nampak dalam pembelajaran, peserta didik lebih aktif dan antusias dalam belajar, bahkan mereka lebih leluasa dalam mengekpresikan dirinya masing-masing melalui peran yang dimainkan. Hal ini berdampak baik pada pemahaman peserta didik terhadap pentingnya toleransi, selain itu peserta didik juga lebih mudah mengaplikasikan sikap toleransi dalam pembelajaran. Sebagai bentuk tindak lanjut, guru menugaskan peserta didik untuk senantiasa menerapkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

SDN 3 Sukarindik selaku penyelenggara layanan Pendidikan dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam mengimplementasikan dan menanamkan karakter profil pelajar Pancasila yang memiliki enam karakter utama yakni, beriman bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Saya sebagai guru kelas VI di SDN 3 Sukarindik memiliki tanggung jawab profesi dan moral yang tinggi untuk menjamin seluruh peserta didik mampu mengenal, menerapkan dan memupuk Pancasila serta menjadikan peserta didik manusia yang berkarakter Pancasila sesuai yang diharapkan dalam profil pelajar Pancasila. Tentu saja hal ini bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk diterapkan walau sangat mudah untuk disampaikan dalam setiap pembelajaran. Karakter Pancasila sendiri bisa diartikan sebagai karakter sikap dan perilaku yang sesuai dan merujuk serta berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang dalam hal ini tercantum dalam profil pelajar Pancasila.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas VI SDN 3 Sukarindik, senantiasa berupaya mengimplementasikan karakter pelajar Pancasila baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun di dalam kegiatan ekstrakulikuler. Penanaman karakter yang bernilai Pencasila seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya sebelum pembelajaran dimulai, sholat Dhuha berjamaah, memelihara kebersihan kelas, melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih setiap hari Senin dan lain sebagainya. Penanaman karakter Pancasila untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila di kelas VI SDN 3 Sukarindik juga dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran terstruktur seperti halnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang materi pokok menulis puisi. Dalam kegiatan pembelajaran membuat puisi ini, saya menekankan tema yang diangkat tentang karakter Pancasila. Adapun Langkah yang ditempuh dalam proses pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila dan meminta peserta didik untuk merenungi setiap karakter yang dimaksud dan merefleksi apakah karakter tersebut sudah pernah terimplementasikan dalam sebuah sikap atau perilaku, kemudian hasil renungan tersebut ditulis dalam sebuah redaksi kalimat atau pernyataan.
  2. Memberikan contoh melalui tayangan video, seorang seniman yang sedang bernyanyi dan membaca puisi bertemakan rasa nasionalis yang erat kaitannya dengan Pancasila.
  3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi atau bertanya terlebih dahulu mengenai apa yang mereka tonton.
  4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menulis Puisi bebas dengan tema Pancasila.
  5. Melakukan diskusi yang salah satunya saling mengoreksi penggunaan gaya bahasa dalam Puisi yang dibuat oleh masing-masing peserta didik.
  6. Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk membcakan puisi hasil karya nya di depan kelas secara bergantian, peserta didik memberikan apresiasi berupa tepuk tangan atau ungkapan lain.

Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis Puisi seperti yang diuraikan di atas setidaknya sudah tampak menerapkan nilai-nilai karakter Pancasila baik secara tersirat maupun tersurat. Penggunaan puisi sebagai media penenaman karakter Pancasila itu sendiri bertujuan agar peserta didik dapat lebih mudah memahami apa itu karakter panacasila dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Peserta didik tidak hanya mengenal namanya akan tetapi juga mampu mengetahui dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran harus dikemas unik dan menyenangkan, termasuk dalam perihal mewujudkan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai cara secara fleksible dalam pembelajaran sehingga peserta didik menikmati setiap moment pembelajaran tersebut.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SDN 3 Sukarindik selaku penyelenggara layanan Pendidikan dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam mengimplementasikan dan menanamkan karakter profil pelajar Pancasila yang memiliki enam karakter utama yakni, beriman bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Saya sebagai guru kelas VI di SDN 3 Sukarindik memiliki tanggung jawab profesi dan moral yang tinggi untuk menjamin seluruh peserta didik mampu mengenal, menerapkan dan memupuk Pancasila serta menjadikan peserta didik manusia yang berkarakter Pancasila sesuai yang diharapkan dalam profil pelajar Pancasila. Tentu saja hal ini bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk diterapkan walau sangat mudah untuk disampaikan dalam setiap pembelajaran. Karakter Pancasila sendiri bisa diartikan sebagai karakter sikap dan perilaku yang sesuai dan merujuk serta berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang dalam hal ini tercantum dalam profil pelajar Pancasila.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas VI SDN 3 Sukarindik, senantiasa berupaya mengimplementasikan karakter pelajar Pancasila baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun di dalam kegiatan ekstrakulikuler. Penanaman karakter yang bernilai Pencasila seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya sebelum pembelajaran dimulai, sholat Dhuha berjamaah, memelihara kebersihan kelas, melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih setiap hari Senin dan lain sebagainya. Penanaman karakter Pancasila untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila di kelas VI SDN 3 Sukarindik juga dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran terstruktur seperti halnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang materi pokok menulis puisi. Dalam kegiatan pembelajaran membuat puisi ini, saya menekankan tema yang diangkat tentang karakter Pancasila. Adapun Langkah yang ditempuh dalam proses pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila dan meminta peserta didik untuk merenungi setiap karakter yang dimaksud dan merefleksi apakah karakter tersebut sudah pernah terimplementasikan dalam sebuah sikap atau perilaku, kemudian hasil renungan tersebut ditulis dalam sebuah redaksi kalimat atau pernyataan.

Memberikan contoh melalui tayangan video, seorang seniman yang sedang bernyanyi dan membaca puisi bertemakan rasa nasionalis yang erat kaitannya dengan Pancasila.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi atau bertanya terlebih dahulu mengenai apa yang mereka tonton.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menulis Puisi bebas dengan tema Pancasila.

Melakukan diskusi yang salah satunya saling mengoreksi penggunaan gaya bahasa dalam Puisi yang dibuat oleh masing-masing peserta didik.

Memberikan kesempatan keapda seluruh peserta didik untuk membcakan puisi hasil karya nya di depan kelas secara bergantian, peserta didik memberikan apresiasi berupa tepuk tangan atau ungkapan lain.

Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis Puisi seperti yang diuraikan di atas setidaknya sudah tampak menerapkan nilai-nilai karakter Pancasila baik secara tersirat maupun tersurat. Penggunaan puisi sebagai media penenaman karakter Pancasila itu sendiri bertujuan agar peserta didik dapat lebih mudah memahami apa itu karakter panacasila dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Peserta didik tidak hanya mengenal namanya akan tetapi juga mampu mengetahui dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran harus dikemas unik dan menyenangkan, termasuk dalam perihal mewujudkan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai cara secara fleksible dalam pembelajaran sehingga peserta didik menikmati setiap moment pembelajaran tersebut.***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *