Tasikmalaya- Gemamitra.com | Menjelang genap 100 hari kerja kepemimpinan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyampaikan aspirasi kritis mereka dalam audiensi terbuka di Lapangan Bale Kota, Jumat 2 Mei 2025.
Audiensi yang turut dihadiri langsung oleh Wali Kota Viman, Wakil Wali Kota Diky Candra, Sekretaris Daerah H. Asep Goparulloh, Kapolres AKBP M. Faruk Rozi, serta sejumlah pejabat Pemkot ini menjadi ajang mahasiswa menyoroti sejumlah persoalan krusial yang dinilai luput dari perhatian serius pemerintah kota.
Salah satu sorotan utama adalah persoalan terminal bayangan yang dianggap makin semrawut, terutama aktivitas Pool Primajasa dan Pool Budiman yang kerap menaikkan dan menurunkan penumpang di lokasi yang tidak sesuai aturan.
“Ini jelas pelanggaran. Tapi kenapa Wali Kota tidak bisa bertindak tegas? Publik berhak tahu alasannya,” ujar Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya, Ardiana Nugraha, yang menuding Wali Kota gagal menegakkan regulasi.
Ardiana juga mempertanyakan sejauh mana persoalan ini menjadi prioritas di agenda pemerintahan Viman-Diky. “Apakah persoalan ini masuk agenda kerja atau tidak sama sekali?” sindirnya tajam.
Dukungan kritik datang dari HMI. Wakil Sekretaris Bidang PTKP HMI, Ahmad Rizal Hidayat, menilai bahwa audiensi tidak membuahkan solusi yang jelas. Ia menekankan pentingnya komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh.
“Bukan hanya soal mengisi jabatan kosong. Kami menuntut pencopotan pejabat yang tak layak. Kami ingin perubahan nyata,” katanya.
Rizal juga mengkritik program pengentasan kemiskinan yang menurutnya masih jalan di tempat, meski telah tercantum dalam dokumen perencanaan daerah.
“Seratus hari menjabat, tapi arah kebijakan pengentasan kemiskinan belum jelas. HMI menilai ini kegagalan,” tegas Rizal.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Viman menyampaikan bahwa proses evaluasi birokrasi sedang dilakukan sesuai prosedur. Ia mengungkapkan rencana mutasi dan rotasi pejabat akan dilakukan antara Mei hingga Juni.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Diky Candra mencoba meredakan ketegangan saat suasana audiensi mulai memanas. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar program kerja baru akan berjalan penuh mulai 2026, mengingat perencanaan anggaran 2025 telah disusun oleh pemerintahan sebelumnya.
“Program kami butuh waktu dan tahapan. Mohon bersabar, jangan sampai aspirasi disampaikan dalam emosi,” ujar Diky.
Aksi mahasiswa ini menjadi teguran keras terhadap kinerja Viman-Diky yang dianggap belum menyentuh persoalan dasar masyarakat. Hingga berita ini ditulis, audiensi masih berlangsung.***