PPL INU Tasikmalaya Turun Lapangan, Dukung Identifikasi Data Keagamaan di Bantarsari

Screenshot

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bungursari terus berupaya meningkatkan kualitas layanannya kepada masyarakat melalui kegiatan identifikasi dan pengumpulan data statistik keagamaan. Kali ini, kegiatan dilaksanakan di wilayah Kelurahan Bantarsari dengan melibatkan para penyuluh agama dan mahasiswa PPL dari INU Kota Tasikmalaya, Rabu 6 Agustus 2025.

Dua penyuluh agama Islam, H. Agus Al Amin dan Ihsan Farhanuddin, bersama mahasiswa PPL, secara langsung melakukan koordinasi dan wawancara dengan pihak kelurahan. Tujuannya adalah memperoleh data faktual yang akan menjadi dasar dalam perencanaan program keagamaan yang lebih relevan dan efektif.

Bacaan Lainnya

“Data statistik keagamaan menjadi fondasi penting bagi kami dalam memahami dinamika kehidupan beragama masyarakat. Dengan data yang akurat, perencanaan program keagamaan bisa lebih tajam dan tepat sasaran,” ungkap H. Agus Al Amin di sela kegiatan.

Hal senada disampaikan Ihsan Farhanuddin, yang menegaskan bahwa penguatan data lapangan akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan.

“Langkah ini bukan hanya sekadar rutinitas administratif, tetapi bagian dari upaya strategis untuk mengoptimalkan peran penyuluh agama dalam masyarakat,” ujarnya.

Selain sebagai bentuk pemutakhiran data, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran langsung bagi mahasiswa PPL. Keterlibatan mereka diharapkan mampu membuka wawasan bahwa tugas dan fungsi KUA jauh lebih luas dari sekadar pelayanan pernikahan.

Yoga Gintara, salah satu mahasiswa PPL dari INU Kota Tasikmalaya, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru melalui keterlibatannya dalam kegiatan ini.

“Saya baru menyadari bahwa pelayanan KUA itu sangat kompleks dan menyentuh langsung kehidupan sosial-keagamaan masyarakat. Kegiatan identifikasi data ini jadi pengalaman berharga karena saya belajar langsung tentang pentingnya data dalam pengambilan kebijakan,” ujar Yoga.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga memperkuat pemahamannya bahwa KUA merupakan representasi kecil dari Kementerian Agama di tingkat kecamatan. “KUA bukan hanya tempat daftar nikah, tapi pusat edukasi, bimbingan, dan pembinaan keagamaan masyarakat,” imbuhnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen KUA Bungursari dalam mendorong inovasi pelayanan berbasis data dan fakta. Diharapkan, praktik serupa dapat diadopsi oleh wilayah lain untuk memperkuat peran strategis KUA dalam pembinaan umat dan penguatan moderasi beragama.

Kontributor: Yeni / Red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *