Kota Tasikmalaya – GM | SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya sukses melaksanakan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada semester ini. Dengan mengusung dua tema besar, “Hidup Asik Tanpa Plastik” untuk siswa kelas 7 dan “Stop Bullying” untuk siswa kelas 8, kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi mendalam sekaligus membangun karakter pelajar yang peduli dan bertanggung jawab.
Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 2, Hj. Affi Endah Navilah, S.Pd., M.Pd., tema “Hidup Asik Tanpa Plastik” dipilih karena masalah sampah plastik menjadi isu global yang memprihatinkan, termasuk di Tasikmalaya.
“Kami ingin menanamkan kesadaran kepada siswa tentang bahaya sampah plastik terhadap lingkungan dan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan sejak dini,” jelasnya, Jum’at, 20 Desember 2024.
Sementara itu, tema “Stop Bullying” bertujuan membangun empati dan toleransi di kalangan siswa. “Bullying adalah persoalan serius yang masih sering terjadi. Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk perundungan,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, Gelar Karya P5 ini dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif melalui berbagai proyek, seperti pameran karya, diskusi kelompok, hingga presentasi hasil penelitian sederhana. Kegiatan ini juga melibatkan dukungan dari orang tua dan komunitas sekitar untuk memperkuat pesan yang disampaikan.
Kebijakan Larangan Membawa Ponsel ke Sekolah

Tidak hanya Gelar Karya P5, SMP Negeri 2 juga menarik perhatian publik dengan kebijakan inovatifnya melarang siswa membawa ponsel ke sekolah sejak 2 Desember. Kebijakan ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) dan tokoh pendidikan.
“Kebijakan ini bertujuan mengembalikan esensi sekolah sebagai tempat untuk bersosialisasi, berbagi, dan belajar bersama. Kami ingin menumbuhkan kembali budaya membaca, berdiskusi, dan interaksi langsung antar siswa,” ujar Hj. Affi Endah Navilah.
Kebijakan ini tidak diterapkan secara tiba-tiba. Proses persiapan melibatkan diskusi panjang dengan orang tua siswa dan sosialisasi yang intens. Hasilnya, kebijakan ini mendapat dukungan penuh, bahkan diapresiasi oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP). Langkah SMP 2 dianggap sebagai inisiatif cerdas yang dapat menjadi contoh bagi sekolah lain di Indonesia.
Kebijakan tersebut, kata Affi, menginspirasi Gerakan Edukasi Bumi (GREB) Tasikmalaya untuk menciptakan divisi khusus yang fokus pada edukasi pelajar mengenai dampak teknologi dan lingkungan hidup.
Inspirasi untuk Sekolah Lain

Melalui program Gelar Karya P5 dan kebijakan inovatifnya, SMP Negeri 2 berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi siswa. “Kami ingin SMP 2 tidak hanya menjadi sekolah yang unggul dalam akademik, tetapi juga mencetak generasi muda yang berkarakter, peduli, dan bertanggung jawab,” tutup Kepala Sekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan SMP Negeri 2 diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, inovatif, dan berdaya saing global. (Pakesit)***


















