Kota Tasikmalaya – GM | SDN 1 Siluman Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya sukses menggelar acara puncak dalam implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada Rabu 20/12/2023.
Nama kegiatan Gelar Karya ini disebut “PENDEKAR” atau Pentas Kreasi dan Deretan Karya dengan mengusung tema gaya hidup berkelanjutan yang berfokus pada masalah sampah.
Acara ini dihadiri oleh PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Kabid PSD, Pengawas Kecamatan Cibeureum, Fasilitator Sekolah Penggerak, Lurah Kelurahan Setiaratu, Seluruh Kepala Sekolah se-Kecamatan Cibeureum dan Komite Sekolah.
Bukan hanya pejabat, orangtua dan masyarakat sekitar sekolah juga ikut menghadiri dan memeriahkan kegiatan Pendekar ini.
Risman Fauzi, S.Pd ketua pelaksana kegiatan mengatakan, bahwa sebagai sekolah penggerak yang menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya, kami berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, salah satu bukti nya adalah melaksanakan P5 dalam kurikulum merdeka.
Sampai saat ini SDN 1 Siluman konsisten dalam penanggulangan sampah yang saat ini perlu dikendalikan sesuai dengan arahan Bapak Wali Kota Tasikmalaya.
“Selain Gelar Karya siswa hasil belajar berupa produk dari P5, SDN 1 Siluman juga menyajikan hasil belajar siswa yang bersifat intrakurikuler dan hasil ekstrakulikuler, sehingga kreasi siswa yang ditampilkan adalah tarian, drama, pidato, menyanyi, puisi dan presentasi yang semuanya mengusung tema tentang lingkungan yang bersih dari sampah,” papar Risman.
Lebih lanjut dikatakan, pemanfaatan sampah oleh siswa ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan sikap keberlanjutan terhadap kelestarian lingkungan.
“Sampah yang biasanya dibuang dan tak bermanfaat lagi, dirubah menjadi barang-barang berguna seperti hiasan dinding dari sendok plastik bekas, hiasan dari gelas plastik, vas bunga dari tutup botol, pencil case dari bahan limbah plastik dan lainnya,” ungkap Risman.
Kepala SDN 1 Siluman Ani Mardiani, S.Pd mengaku bangga dan bersyukur sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendorong terlaksananya kegiatan gelar karya ini.
Ani berharap, kegiatan ini menjadi momentum untuk sekolah bisa melestarikan sekaligus apresiasi terhadap kinerja siswa, guru dan orang tua yang sudah berjuang dalam pembelajaran selama satu semester.
“Mudah-mudahan bisa menjadi pengalaman yang berharga untuk bekal hidup di masa yang akan datang,” harapnya.
Sementara itu, Samuel Agus Triyanto sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak menyampaikan apresiasi dan bangga terhadap kegiatan Pendekar yang di gagas oleh SDN 1 Siluman.
Menurutnya, kegiatan ini hasil kolaborasi dan kerjasama yang solid antara Dinas Pendidikan, sekolah dan orang tua siswa maupun pihak lainnya sehingga berjalan sukses, sampai menarik perhatian orang tua untuk mau terlibat penuh dalam melaksanakan P5.
“Hal itu terbukti dengan kehadiran rengrengan Dinas Pendidikan sampai kembali ke sekola untuk menyaksikan berbagai pertunjukan yang disuguhkan oleh SDN 1 Siluman,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dosen Unsil ini mengatakan, meskipun terbatas secara pendanaan, di awal seperti pendanaan jadi beban, tapi seiring berjalannya waktu, selepas PMO 1, SDN 1 Siluman bergerak cepat untuk adaptif.
Sehingga menghasilkan salah satunya program P5 yang kontekstual dengan kondisi sekolah dan lingkungan masyarakat.
“Lewat praktik baik P5 ini, menutup semua kesan permasalahan yang muncul dari SDN 1 Siluman di awal sebagai sekolah penggerak,” pungkasnya.
Apresiasi dan penghargaan juga disampaikan oleh Mira perwakilan dari orang tua siswa, bahwa sebagai orang tua merasa kagum dengan gelar karya dengan tema sampah.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan ajang bagi siswa untuk berkreasi yang di dukung oleh pihak sekolah sebagai wadahnya.
“Mungkin bagi sebagian orang tua merasa kaget dengan tema sampah ini, namun ketika sudah terbiasa akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” ungkap Mira.
Ia juga berpesan, hasil karya siswa ini alangkah baiknya diserahkan kepada pihak orang tua supaya di rawat dan di pajang di setiap kelas.
“Sayang kalau dibiarkan begitu saja, saya berharap hasil karya ini bisa di manfaatkan dengan di pajang disetiap kelas sehingga akan memberikan kesan nyaman dan membuat betah anak-anak dalam proses kegiatan belajar mengajar,” pungkasnya. (Pakesit)***