Gerbang Surga: Subuh Bareng Keluarga, Bangun Generasi Kuat Berkarakter

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Pagi yang cerah menyapa di lingkungan Masjid Majelis Milik-Nya Bukan Milikku, sebuah perkumpulan masyarakat yang berlokasi di Kampung Semeasari, RT 01 RW 08, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.Ahad (2/11/2025).

Suasana hangat kebersamaan mewarnai kegiatan Gerbang Surga (Gerakan Bangun Subuh Bersama Keluarga) yang mengusung semangat “Shafku Rapat, Jiwaku Semangat, Generasiku Kuat.”

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan salat Subuh berjamaah dan tadarus Al-Qur’an yang dipimpin Ustadz Edi Junaedi, S.Ag. Seusai ibadah, peserta mengikuti sesi parenting bertajuk “Basic Esensial (Keterampilan Dasar pada Anak) Menciptakan Madrasah yang Aman dan Berkarakter” bersama Kang Dede Sundara dari KPAI Jawa Barat.

Dalam paparannya, Kang Dede menekankan pentingnya komunikasi yang penuh kasih sayang antara orang tua dan anak. “Jangan paksa anak. Sambut dengan senyuman,” ujarnya.

Menurutnya, senyum orang tua—terutama ayah—memiliki kekuatan besar membentuk karakter anak. “Anak yang sering disenyumi ayahnya akan tumbuh menjadi pribadi yang murah senyum. Lewat senyum itu, anak merasa aman dan dicintai,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pelukan sebelum anak berangkat ngaji. “Pelukan bisa meningkatkan dopamin yang membuat anak bahagia, sekaligus oksitosin—hormon cinta—yang memperkuat imunitas,” jelasnya.

Selain kasih sayang, orang tua juga perlu mendidik anak dengan nilai-nilai religius. “Ketika berbicara dengan anak, masukkan nama Allah. Misalnya, ‘Adek ayo mandi, Allah suka anak yang bersih.’ Kalimat seperti itu membangun kesadaran spiritual sejak dini,” tutur Kang Dede.

Anak juga perlu diajarkan kemandirian. “Usia 10 tahun sebaiknya sudah tidur terpisah dari orang tua. Biasakan makan dan minum sendiri. Ibu dan bapak bisa memberikan PR berupa kisah atau dongeng islami untuk memperkuat nilai moral anak,” katanya.

Kang Dede menambahkan, orang tua wajib memberikan edukasi perlindungan diri. “Ajarkan anak menjaga aurat dan bagian tubuh pribadinya. Hanya dirinya dan ibunya yang boleh menyentuh area tertentu, bukan orang lain,” tegasnya.

Menurutnya, kebahagiaan anak bukan diukur dari seberapa banyak keinginannya dipenuhi, tetapi dari bagaimana ia merasa dicintai, didengar, dan dihargai. “Tegas boleh, tapi tetap fleksibel. Itulah cara membangun karakter anak yang tangguh dan bahagia,” ujarnya menutup sesi parenting.

Pelaksana Umum Kegiatan, Ustadz Hamdan, menyampaikan bahwa Gerbang Surga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi keluarga sekaligus memperkuat spiritualitas anak-anak di lingkungan. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bersama bahwa rumah dan masjid harus menjadi ruang tumbuhnya generasi beriman, sehat, dan berkarakter,” ungkapnya.

Ia menambahkan, konsep kegiatan sengaja dirancang seimbang antara aspek rohani, emosional, dan jasmani. “Ada shalat Subuh berjamaah, tadarus, parenting, kemudian dilanjutkan dengan botram dan futsal anak-anak. Jadi, bukan hanya ibadahnya yang hidup, tapi juga kebersamaan dan semangat sehatnya,” tuturnya.

Setelah sesi tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan botram atau sarapan bersama antar keluarga, lalu lomba futsal anak antar RT yang difasilitasi KONI Kota Tasikmalaya. Kegiatan ini menjadi harmoni antara rohani, jasmani, dan kebersamaan keluarga.

“Subuhnya terisi dengan ibadah dan ilmu, siangnya diisi olahraga dan keceriaan. Inilah madrasah keluarga yang sesungguhnya,” ujar salah satu peserta dengan wajah penuh semangat. (Pakesit)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *