Mahasiswa KKN-PPM Unimal 264 Hadiri MTQ di Matang Reudeup

Aceh Utara – GM | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 264 Universitas Malikussaleh turut berpartisipasi dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang berlangsung di Desa Matang Reudeup. Acara ini berlangsung dengan khidmat dan tertib, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, serta aparat desa, Minggu, 2 Februari 2025.

MTQ yang diselenggarakan di desa ini melombakan beberapa kategori, di antaranya Rukun Iman dan Rukun Islam, Ayat Pendek, Tilawatil Qur’an, Adzan, dan I’tiqad 50. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an, memperkuat nilai-nilai keislaman di masyarakat, serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam menampilkan kemampuan di atas panggung.

Bacaan Lainnya

Geuchik Desa Matang Reudeup, Amir Husin, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan berharap agar tradisi MTQ tetap dilestarikan. “MTQ adalah warisan budaya Islam yang harus kita jaga. Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan mahasiswa KKN yang telah membantu menyukseskan acara ini. Semoga kehadiran mereka menjadi motivasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai Al-Qur’an,” ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Muhammad Nuzan Rizki, S.T., M.T., juga memberikan pandangannya. “Kegiatan seperti MTQ memiliki peran penting dalam membentuk karakter religius generasi muda. Partisipasi mahasiswa KKN dalam acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam membangun kesadaran spiritual dan budaya Islam di masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok KKN 264, M. Khoirunnas, mengungkapkan rasa bangganya dapat turut serta dalam kegiatan ini. “Kami merasa terhormat menjadi bagian dari acara ini. MTQ bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga momen mempererat ukhuwah Islamiyah serta membangun generasi Qur’ani di Desa Matang Reudeup,” katanya.

Kehadiran mahasiswa KKN 264 dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka dalam berkontribusi kepada masyarakat, tidak hanya di bidang pendidikan dan sosial, tetapi juga dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan. (MIS)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *