• Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Hubungi Kami
  • Kesempatan Berkarir
  • Kumpulan Permendiknas
  • Privacy
Gemamitra
  • Beranda
  • Regional
  • Nasional
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Ekonomi
    • Sosbud
  • Birokrasi
  • Pendidikan
  • Kesenian
  • Olahraga
  • Sosok
  • Iklan
  • GMTV
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Regional
  • Nasional
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Ekonomi
    • Sosbud
  • Birokrasi
  • Pendidikan
  • Kesenian
  • Olahraga
  • Sosok
  • Iklan
  • GMTV
No Result
View All Result
Gemamitra
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Ngahejah Jangan Sampai Punah

gemamitra by gemamitra
27/02/2019
in Pendidikan, Regional
0
Ngahejah Jangan Sampai Punah
316
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gemamitra.com

Ngahejah adalah bahasa Sunda dari mengeja. Kata mengeja itu sendiri asal katanya adalah “eja” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti melafalkan (menyebutkan ) huruf-huruf satu demi satu. Ngahejah atau mengeja yang penulis maksud disini adalah cara membaca Al-qur’an dengan cara dieja perhuruf lalu disatukan ketika sudah menjadi kata atau kalimat.

Belajar membaca Al-qur’an dengan cara ini sudah ada sejak lama sekali jauh sebelum penulis lahir. Dan saat ini cara belajar membaca ini sudah langka, bahkan di kampung-kampung pun yang dahulunya ngahejah kini sudah beralih dengan cara belajar yang lebih dibarukan.

Tapi walaupun bisa dikatakan sudah langka, nyatanya masih ada yang memakai cara ini. Di Kampung Leuwiceuri Desa Sukasenang Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya misalnya, anak-anak masih rutin mengaji setelah Magrib sampai datang waktu Isya dan setelah Subuh. Dari yang baru mulai belajar ngaji, yang sudah mulai lancar membaca dan yang sudah mendekati lancar. Ngahejah ini dikhususkan untuk yang baru mulai belajar membaca Al-qur’an. Menurut Bapak Enjang salah seorang pengajarnya mengatakan bahwa, ngahejah ini adalah satu metode mengajar membaca Al-qur’an yang tidak boleh hilang dan jangan sampai punah.

Dengan ngahejah belajar membaca menjadi lebih bisa dikenang. Sebab ada banyak “penekanan” yang membuat otak jadi lebih kuat merekamnya.
Misalnya kita mau mengeja kata bismillaahirrahmaanirrahiim. Cara ngahejahnya adalah be sin jeer bis (ba syin kasrah bis) mim alif lam lam tasydid jeer mill (mim alif lam lam tasydid kasrah mill) lam jabar laa (Lam fatah laa) ha jeer hi (ha kasrah hi) jadi bismillaahi. Alif lamro tasydid jabar arr (alif lam ra tasdid fatah arr) ro he jabar roh (ra ha fatah rah) mim jabar maa (mim fatah maa) nun jeer ni (nun kasrah ni) jadi arrohmaani. Alif lam ro tasydid jabar ro (alif lam ra tasydid fatah arr) re jabar ro (ra fatah ra) he ya jeer hii (ha karah ya sukun hii) mim jeer mi (mim kasrah mi) jadi arrohiimi. Disatukan jadi bismillaahirrohmaanirrohiim.

Ngahejah jangan sampai punah. Lebih jauhnya, budaya belajar mengaji khususnya membaca Al-quran sedari kecil itu jangan sampai hilang. Melihat perkembangan jaman yang semakin pesat, penulis justru memiliki kekhawatiran yang semakin besar. Di antaranya adalah sudah semakin langkanya anak-anak yang mau belajar membaca Al-qur’an, baik di masjid atau madrasah.

Di kampung-kampung sekarang kecenderungan anak-anak untuk belajar ngahejah semakin sedikit. Lebih memilih gajet dan bermain play station dibandingkan pergi ke masjid untuk mengaji. Ini tentu sangat berpengaruh terhadap karakter anak di masa yang akan datang. Ibarat kata pepatah; belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu dan belajar di waktu besar bagai mengukir di atas air.

Dalam hal ini peran orangtua sangat penting. Sedalam apa minat anak untuk belajar di masjid tergantung pada seserius apa mereka meminta anaknya pergi ke masjid untuk belajar membaca Al-qur’an. Karena setelah di masjid, bukan hanya belajar membaca Al-qur’an saja yang mereka lakukan, tapi juga belajar disiplin untuk melaksanakan shalat tepat waktu.

Dengan tulisan ini penulis berharap, siapapun kita dapat berperan dalam mewujudkan generasi anak-anak di masa depan menjadi anak yang mampu ngahejah atau mengeja kehidupan supaya mampu menerjemahkan segala persoalan hidup yang pasti akan lebih berat dari saat ini. Salam.***

Oleh: TAUFIQ EL HIDA
Anggota SST (Sanggar Sastra Tasik).

Previous Post

Bupati Menjawab Rancangan Perda Dalam Rapat Paripurna DPRD Kab. Tasikmalaya

Next Post

Banyak Main Ponsel Bisa Menyebabkan Kegemukan, Apa Sebabnya?

Next Post
Banyak Main Ponsel Bisa Menyebabkan Kegemukan, Apa Sebabnya?

Banyak Main Ponsel Bisa Menyebabkan Kegemukan, Apa Sebabnya?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Populer

  • Pengaruh Zat Pewarna Karmoisin dan Antosianin Bagi Kesehatan

    Pengaruh Zat Pewarna Karmoisin dan Antosianin Bagi Kesehatan

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Pererat Silaturahmi, PGRI Cabang Purbaratu Gelar Halal Bi Halal

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Tingkatkan Profesional Guru, Disdik Kota Tasik Gelar Workshop

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Implikasi AKM

    4 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Raker Ketua KKG PJOK se-Kota Tasikmalaya, Disdik Ajak Optimalkan Peran Fungsi KKG

    4 shares
    Share 2 Tweet 1

BERITA PENDIDIKAN

Tingkatkan Kompetensi Guru, KKG Se-Kecamatan Bungursari Gelar Diklat

Tingkatkan Kompetensi Guru, KKG Se-Kecamatan Bungursari Gelar Diklat

by gemamitra
28/05/2022
0

IKM Sebagai Langkah Awal Transformasi Pendidikan

IKM Sebagai Langkah Awal Transformasi Pendidikan

by gemamitra
28/05/2022
0

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Impikasi AKM

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Implikasi AKM

by gemamitra
28/05/2022
0

Bupati Tasikmalaya Hadiri Wisuda Santri Ponpes Dadali Dinnillah

Bupati Tasikmalaya Hadiri Wisuda Santri Ponpes Dadali Dinnillah

by gemamitra
26/05/2022
0

Gemamitra

© 2021 Official Media Online Gemamitra - Media Informasi & Komunikasi

Informasi Redaksi

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Kesempatan Berkarir
  • Kumpulan Permendiknas
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Regional
  • Nasional
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Ekonomi
    • Sosbud
  • Birokrasi
  • Pendidikan
  • Kesenian
  • Olahraga
  • Sosok
  • Iklan
  • GMTV

© 2021 Official Media Online Gemamitra - Media Informasi & Komunikasi