Gema Mitra – Kota Tasik
Sebanyak 10.913 siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) se-Kota Tasikmalaya tengah mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang digelar sejak Senin-Rabu (22-24 Maret 2019). Seperti halnya di SDN Indihiang yang berada di Jl. Letjen Ibrahim Adjie No.102, Indihiang, Tasikmalaya. Situasi tenang dan khidmat terasa saat Gema Mitra berkunjung ke sekolah yang tak jauh dari lapangan Indihiang itu. Baliho besar terpasang di depan gapura sekolah tersebut, menunjukan situasi harus steril dari kegaduhan.
Kepala SDN Indihiang Lilis Rosmiati S.Pd., M.Pd menyatakan, peserta USBN di sekolahnya sebanyak 128 siswa terdiri dari 7 ruang kelas. “Alhamdulillah untuk hari pertama siswa mengerjakan soal Bahasa Indonesia berjalan lancar dan kondusif. Semua siswa hadir dan bersemangat dalam menghadapi USBN,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga memberikan pembinaan mental agar bisa tenang dan fokus dalam mengerjalan soal. “Kemarin kami menggelar kegiatan rutin tahunan ketika akan menghadapi USBN yaitu sholat duha bersama, pengajian, istigosah dan muhasabah, berharap supaya USBN tahun ini meraih hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan”, ujarnya
Dijelaskan lilis, pembekalan tersebut dimaksudkan supaya peserta didiknya bertawakal yang dibarengi dengan ikhtiar untuk mendapatkan rido Allah SWT. “Siswa diharapkan tenang, tidak perlu panik, yang penting siswa sehat fisik dan mental, tidak perlu tegang. Kemudian bersyukur. Bersyukur harus setiap saat karena Allah akan menambah nikmat kepadamu”, pesannya.
Sementara H. Dedi Suryadi, SPd., MPd Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya menuturkan, USBN 2019 ini akan diikuti 222 SD se-Kota Tasikmalaya. Sekolah peserta USBN 2019 ini menerapkan kurikulum 2006 dan 2013. “Dalam menyukseskan USBN ini Disdik memberikan fasilitas perbaikan sistem terutama pembekalan kepada pengawas. Diharapkan mereka bisa memberikan panduan teknis pengisian lembar jawaban komputer (LJK),” katanya.
Hal itu dikarenakan, lanjutnya, dari hasil try out yang sudah diselenggarakan oleh Disdik Kota Tasikmalaya masih menemukan kendala teknis yakni LJK yang tidak terbaca komputer. “Hasil try out sebagai evaluasi kami, pengawas dibina agar bisa membimbing siswa, terutama dalam pengerjaan teknis pengisian sesuai dengan scanner,” ungkapnya saat dihubungi Gema Mitra, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dikatakan, SD yang belum menyelenggarakan USBN secara mandiri akan mendapatkan surat rekomendasi pengajuan akreditasi dalam waktu dekat. “Ada beberapa sekolah yang akan menempuh akreditasi setelah USBN,” katanya. (Kesit)