Gema Mitra – Kota Tasik
Cermin budaya masyarakat Indonesia dalam berlalu lintas patutlah menjadi perhatian berbagai pihak. Mengingat lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan aktifitas di jalan dan yang memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi, menciptakan keamanan, ketertiban, keselamatan dan kelancaran dalam berlalu lintas di jalan raya. Untuk itu dalam rangka menjaga keselamatan, maka pengetahuan, pemahaman dan kesadaran dalam berlalu lintas sangatlah penting.
Menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas, tentunya diperlukan serangkaian usaha secara terprogram dan tersistem untuk melahirkan generasi yang memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas, dengan memfokuskan pada penanaman pengetahuan tentang tata cara berlalu lintas (transfer of Knowledge), dan atau menanamkan nilai-nilai (Tranform of Values) etika dan budaya tertib dalam membangun perilaku positif berlalu lintas pada generasi muda.
Dalam rangka mengajarkan kesadaran dan kecakapan berlalu lintas, menjaga keselamatan di jalan pada anak sekolah, dan sejalan dengan program sekolah serta tujuan pembelajaran di kelas III SD, yang terdapat di tema 7 sub tema 4 tentang Perkembangan Teknologi Transportasi, maka Kamis 11/4/2019 Kelas III SDN 2 Pengadilan yang didampingi oleh orang tua/wali siswa telah melakukan kunjungan ke Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya.
“Kunjungan tersebut dalam rangka memberikan pengetahuan bagi peserta didik tentang perkembangan teknologi transfortasi dan turut peduli terhadap penanaman keselamatan lalu lintas anak Sekolah melalui Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).” Ungkap Eneng Ros Siti Saroh, M.Pd. selaku guru kelas III SDN 2 Pengadilan.
Tambahnya lagi “peserta didik dapat meningkatkan good attitude mengenai pengetahuan sikap, etika dan perilaku berlalu lintas yang santun, aman, nyaman, tertib dan selamat, baik bagi dirinya maupun orang lain. Juga dapat menghargai terhadap keragaman teknologi transportasi mulai dari memberikan pemahaman tentang rambu-rambu lalu lintas, petunjuk serta cara menggunakan alat transportasi secara bijaksana sehingga peserta didik mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu juga kunjungan ini merupakan salah satu langkah kongkrit untuk menjalin kerjasama atau kemitraan antara SDN 2 Pengadilan dengan Dinas Perhubungan dalam rangka turut serta mensosialisasikan dan mensukseskan program Dinas perhubungan Kota Tasikmalaya tentang Penanaman Keselamatan Anak Sekolah.”
Serangkaian acara tentunya dilalui oleh seluruh peserta didik dalam berkunjung tersebut. Pertama Penjemputan peserta didik menggunakan bus yang sudah dipersiapkan oleh Dinas Perhubungan. Bus tersebut sengaja disediakan oleh Dinas Perhubungan yang diperuntukan untuk anak-anak sekolah. Sehingga nama bus tersebut adalah Bus Sekolah, kedua Sambutan selamat datang dari pihak Dinas Pendidikan, ketiga Bermain di taman lalu lintas, keempat Sosialisasi keselamatan berlalu lintas dari pihak Dinas Perhubungan, kelima Melihat video streaming di ruang Area Traffic Control System (ATCS) oleh tim ATCS itu sendiri, keenam kunjungan berakhir dan seluruh peserta didik kelas III beserta orang tua/wali siswa kembali diantar ke sekolah.
Banyak hal yang didapat dari kunjungan tersebut, diantaranya peserta didik mengetahui berbagai macam rambu-rambu lalu lintas, tips menyeberang yang aman dengan menerapkan 4T (Tunggu sejenak, Tengok kanan, Tengok kiri dan Tengok kanan lagi), tips menggunakan helm dengan menerapkan 3P (Pilih, Pakai,dan Pasang), dan yang membuat tercengang ketika peserta didik diajak menyaksikan live streaming di ruang Area Traffic Control System (ATCS) yang langsung oleh timnya.
Apa itu Area Traffic Control System (ATCS)? yaitu sistem kontrol yang dirancang secara terpadu berupa pengatur arus persimpangan yang berada di lampu lalu lintas berupa CCTV dan alat pengeras suara yang langsung merekam berbagai situasi termasuk pelanggaran lalu lintas yang terjadi. Fungsi kontrol dari berbagai pelanggaran lalu lintas pun terekam dengan baik yang dapat terpantau di sebuah ruangan kontrol. Dan untuk setiap pelanggar yang terekam maka akan ada sebuah suara yang terdengar dari pengeras suara sebagai sebuah peringatan terhadap pelanggaran yang dilakukan. Selanjutnya akan dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk diberikan hukuman berupa tilang.
Tim Area Traffic Control System (ACTS) menyatakan bahwa “Sistem teknologi ATCS ini telah diterapkan di berbagai kota di Indonesia, salah satunya di Kota Tasikmalaya dan digadang-gadang sebagai inovasi teknologi dalam rangka mengoptimalkan penerapan sistem pengendalian manajemen lalu lintas, salah satunya untuk penertiban terhadap pelanggaran yang terjadi di masyarakat.”
Saat dikonfirmasi Gema Mitra, terkait kunjungan tersebut “seluruh orang tua 100% menyambut gembira dan sangat senang dengan program kunjungan yang sudah dilaksanakan tersebut karena metode pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) telah berhasil meningkatkan minat belajar siswa karena anak-anak dapat belajar berlalu lintas dari kehidupan nyata dengan cara mendekatkan dan mendatangkan anak- anak langsung ke tempatnya sehingga anak merasa nyaman dan senang tidak nampak kejenuhan sama sekali, semakin bertambah wawasan, disiplin dan sadar berlalu lintas. Sekali lagi, selaku orang tua kami sangat bahagia sekali melihat cara belajar anak dan ini sebagai peraktek dari pendidikan karakter. Apalagi anak-anak menjadi tahu suara orang di balik speaker lalu lintas tersebut. Sangat bermanfaat, semoga program kunjungan ini terus berlanjut setiap tahunnya.” Ungkap perwakilan orang tua dengan senang. (Ibud)