Penerapan Kecakapan Abad XXI pada Pembelajaran di Kelas VI SDN 3 Sukarindik

Oleh : Yulia Widiyanti, S.Pd. (Guru Kelas VI SDN 3 Sukarindik Kota Tasikmalaya)

Pembelajaran merupakan proses utama dalam Pendidikan di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran ada aspek penting yang harus terjalin secara harmonis. Aspek tersebut yakni guru dan peserta didik. Komunikasi yang terjalin dalam pembelajaran harus multiarah, tidak satu arah saja. Jika mengutip pengertian pembelajaran menurut Sudjana (2012: 28), “pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar”. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik, maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional merupakan bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.

Read More

Pembelajaran itu berlangsung dinamis dan harus disesuaikan dengan keadaan terkini tentunya dalam aspek kemajuan teknologi. Mengapa demikian? Karena yang kita belajarkan adalah generasi saat ini yang kita persiapkan untuk kelangsungan hidupnya di masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehubungan dengan konsep tersebut, saya selaku guru kelas VI SDN 3 Sukarindik senantiasa melakukan perubahan-perubahan dalam pembelajaran dengan peserta didik untuk menyesuaikan tuntutan dan kebutuhan peserta didik saat ini dan yang akan datang. Saya membekali dan melatihkan kecakapan abad XXI kepada peserta didik kelas VI SDN 3 Sukarindik untuk mempersiapkan mereka agar mampu beradaftasi dengan perubahan-perubahan zaman akibat kemajuan teknologi. Pembelajaran Abad XXI merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Literasi menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses pendidikan, peserta didik yang dapat melaksanakan kegiatan literasi dengan maksimal tentunya akan mendapatkan pengalaman belajar lebih dibanding dengan peserta didik lainnya. Menurut (Trilling dan Fadel, 2009), “Keterampilan abad XXI mencakup tiga hal yaitu (1) life and career skills, (2) learning and innovation skills, dan (3) Information media and technology skills”.

Dalam pembelajaran abad XXI setidaknya ada empat hal penting yang harus senantiasa kita latihkan kepada peserta didik yakni, 1). Berpikir kritis dan pemecahan masalah; 2). Kecakapan dalam berkomunikasi; 3). Kreativitas dan inovasi; 4). Kolaborasi. Keempat aspek tersebut perlu kita sentuh ketika kegiatan pembelajaran di kelas. Saya mencoba mengimplementasikan pembelajaran abad XXI di kelas VI SDN 3 Sukarindik dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Menganalisis setiap kompetensi dasar yang akan diajarkan dengan menjabarkannya ke dalam indikator dan tujuan pembelajaran yang mencakup keempat aspek kecakapan abad XXI;
  2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang grade nya menyentuh level kogintif C3 ke atas;
  3. Merancang pembelajaran berbasis model pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran baik dalam prosesnya maupun hasilnya;
  4. Melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah dibuat dengan tidak mengabaikan model pembelajaran yang akan ditempuh terutama dalam menjalankan sintak-sintaknya. Dalam hal ini saya sering menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran berbasis proyek ataupun model pembelajaran berbasis penemuan dan kolaboratif. Sebelum memulai kegiatan inti, saya menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran dan skenario pembelajaran kepada peserta didik beserta manfaatnya bagi peserta didik.
  5. Melaksanakn penilaian pembelajaran di kelas VI SDN 3 Sukarindik baik selama proses pembelajaran maupun setelah pembelajaran secara utuh menyangkut aspek afektif, koginitf maupun psikomotor. Penilaian tersebut dilaksanakan secara autentik
  6. Senantiasa melaksanakan refleksi setelah pembelajaran dan mereview kegiatan yang telah dilaksanakan dengan peserta didik keas VI SDN 3 Sukarindik, serta peserta didik memberikan penilaian kepuasan dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan beserta saran dan masukan.
  7. Senantiasa menyampaikan manfaat materi yang diajarkan dan mengingatkan agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  8. Membuka komunikasi terbuka dengan peserta didik maupun pihak orang tua untuk ikut serta membimbing peserta didik dalam belajar.
  9. Dalam kontens materi pembelajaran, saya meningkatkan grade indikator pembelajaran yang lebih membuat peserta didik untuk berpikir kritis, memecahkan masalah serta mampu berkolaborasi dengan baik.
  10. Menerpakan digitalisasi dalam proses pembelajaran artinya adanya penggunaan IT dalam pembelajaran serta membiasakan peserta didik untuk menguasai IT demi kepentingan belajar.

Pola pembelajaran abad XXI yang saya terapkan di kelas VI SDN 3 Sukarindik, menyebabkan pembelajaran benar-benar aktual dan memposisikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran serta menciptakan pembelajaran secara terbuka, artinya peserta didik dapat dengan bebas memilih sumber belajar, tidak terbatas dari saya saja sebagai guru. Sementara saya sendiri memposisikan diri sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran di kelas VI SDN 3 Sukarindik.***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *