Gema Mitra – Bandung
Pada tanggal 26-29 Maret 2019, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat mengadakan kegiatan workshop evaluasi sekolah binaan bagi SD, SMP dan SMA/SMK yang telah melaksanakan program Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) selama dua tahun.
Tahun 2019 merupakan tahun ketiga pelaksanaan program SPMI bagi sekitar 376 SD, SMP dan SMA/SMK di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Adapun sekolah binaan SPMI di Kota Tasikmalaya yaitu SDN Mugarsari, SDN Perumnas Cisalak, SDN 4 Sukamanah, SDN Sindangrasa, SDN Ciparay, SDN Leuwikidang, SDN 2 Gunungpereng, SDN 2 Kawalu, SDN Karanganyar, SDN 3 Picungremuk, SMP 3 Tasikmalaya, SMP 12 Tasikmalaya, SMP 13 Tasikmalaya, SMP 16 Tasikmalaya, SMA 9 Tasikmalaya, dan SMK Al-Ikhwan. Sepuluh sekolah tersebut mengikuti kegiatan di Hotel Atlantik dan Hotel Victory Kota Bandung.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut membahas review kegiatan SPMI yang telah berjalan selama tiga tahun. Selain dari itu, mengidentifikasi permasalahan dan kesulitan dalam pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh sekolah binaan maupun pengimbasan kepada sekolah imbas disekitarnya.
Menurut DR. Ida Siti Khodijah selaku narasumber pada kegiatan workshop ini, SPMI harus dilaksanakan lebih baik lagi oleh sekolah binaan. Selain itu, sekolah binaan harus mampu menularkan “virus” SPMI kepada sekolah imbas maupun sekolah lain.
Sementara DR. Sumarna selaku widyaiswara LPMP dalam refleksi penutupan kegiatan, mengatakan setiap sekolah pada dasarnya harus menjalankan SPMI karena merupakan amanat dari Permendikbud No. 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang didalamnya SPMI yang harus dilaksanakan.
Kepala SD Negeri Mugarsari Yoyon Zamanda, S. Pd., M. Pd. menuturkan, Mulai tahun 2019 istilah Sekolah Model diganti dengan Sekolah bina. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kesan ekslusiv dan menghilangkan jurang pemisah diantara sekolah model dengan sekolah diluar sekolah model. Ini merupakan ketiga kalinya bagi SDN Mugarsari dan 9 SD lainnya yang ada di Kota Tasikmalaya melaksanakan program sekolah model (Sekmod) SPMI. “Kepala sekolah bersama Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) siap untuk melaksanakan SPMI di sekolah sendiri dan melaksanakan pendampingan serta pengimbasan ke sekolah imbas dan juga sekolah di luar binaan”. Jelasnya.
Disamping itu, lanjut Yoyon, Pada tahun 2022 semua sekolah di Jawa Barat ditargetkan sudah melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI). “Jadi pada akhirnya semua sekolah harus melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) demi terwujudnya pencapaian Delapan Standar Nasional Pendidik (SNP) yang dituangkan dalam raport mutu (PMP)”. Ungkapnya.***
Penulis : Resha Hadi Sucipto, S.Pd.