Gema Mitra – Kota Tasik
Arah kebijakan dan tujuan pendidikan kecakapan hidup di lingkungan pendidikan non formal dan informal (PNFI) adalah untuk mengakrabkan peserta didik dengan kehidupan nyata. Pendidikan vokasional yang berorientasi pada pembekalan Pendidikan kecakapan hidup merupakan isu sentral dalam pelayanan pendidikan dewasa ini. Kecakapan hidup adalah berbagai jenis keterampilan yang memampukan siswa siswi menjadi anggota masyarakat yang aktif, produktif dan tangguh.
Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu.
Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri. Pengertian kecakapan hidup tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu (vocational job), namun juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara fungsional seperti: membaca, menulis, dan berhitung, merumuskan dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi (Dikdasmen, 2002).
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik, mental, dan kecakapan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
“Dengan konsep di atas, maka SDN 2 Pengadilan menerjemahkan kurikulum pendidikan sekolah dasar dengan menjabarkannya ke dalam program sekolah. Di mana program sekolah harus mampu peka dan menyesuaikan terhadap perubahan. Maka diperlukan penjabaran yang lebih spesifik dan kongkrit. Apalagi kita ketahui bersaama bahwa di era industri dan digital 4.0 ini banyak yang bisa dilakukan oleh peserta didik, guru, orang tua dalam menyesuaikan dan mengembangkan hidup di era ini. Tujuannya mampu memacu kreativitas, kritis, komuniksi, kolaborasi untuk mampu bergaul dan menggauli hidup yang serba terbuka dengan percaya diri sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mendekatkan dan mengintegrasikan pembelajaran dengan kehidupan nyata bagi anak, salah satunya adalah mengenalkan dan mengasah kecakapan vokasional terhadap siswa.” Ungkap Ketua Pelaksana Budiman, S.Pd.
“Untuk itu, SDN 2 Pengadilan yang peduli terhadap perkembangan melaksanakan Pekan Kreativitas Siswa Melalui Cooking Food & Art serta kolaborasi dengan Badut Sulap Tasikmalaya (BST) Mr. Andika dengan tema yang di usung yaitu “Mampu mengasah kecakapan vokasional siswa dalam rangka mempersiapkan hidup di era 4.0”, tambah ketua pelaksana kepada Gema Mitra, Jum’at 5/04/2019.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah SDN 2 Pengadilan kota Tasikmalaya Yeni Warni, S.Pd menuturkan dengan diadakannya acara seperti ini, para peserta didik dapat mengembangkan dan mengaktualisasikan serta tersalurkan bakat dan minatnya dalam berbagai jenis tampilan pentas seni serta terlihat kemandiriannya dalam proses cooking food.
Tambahnya lagi, sekolah sudah siap jika nanti ada lomba di berbagai tingkat. Baik kecamatan, kota, provinsi ataupun nasional karena bibit-bibit berbakat sudah terlihat jelas. Sehingga rekan-rekan guru tidak lagi susah mengarahkan dan membimbingnya.
Sementara itu, Ibu Rossi sebagai Ketua Perwakilan Orang tua Murid ( POM ) mengatakan bahwa dirinya selaku orang tua mendukung sekali dengan acara seperti ini, Karena ini dapat menunjang sekali terhadap kemandirian anak, sehingga ketika sampai di rumah terutama anak saya bisa mengaplikasikan apa yang telah di dapat di sekolah.
“Saya ucapkan terima kasih pada guru guru semua yang telah memberikan bimbingan pada anak kami, sehingga dengan adanya acara ini kreativitas anak jadi lebih terbuka, dan semoga acara seperti ini terus dan terus diadakan setiap tahunnya. Belum lagi melihat antusiasme yang sangat sangat luar biasa dari seluruh peserta didik dan orang tua/wali murid. Sungguhh amazing”. Paparnya. (Ibud/Akoh).