Wagub Jabar Tekankan Pendidikan Duniawi harus Diimbangi dengan Pendidikan Akhrawi

Kota Tasikmalaya.gemamitra.com | Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum hadiri acara silaturahmi akbar dan rapat unsur Pimpinan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, di Hotel Santika Kota Tasikmalaya, Selasa (15/02/2022).

Dalam kesempatan itu Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Kamil juga menghadiri kegiatan silaturahmi Disdik Pendidikan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dan disambut Ratusan orang yang hadir.

Read More

Selesai kegiatan, H Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, keinginannya untuk para Siswa di Jawa Barat untuk terus berkreativitas dan memiliki keberanian dalam mengambil keputusan dalam kehidupannya di masa yang akan datang. Hal itu, tentunya perlu didukung oleh Para Pendidik Siswa yang perlu memberikan Pendidikan Ukhrawi (akhirat) tidak hanya Pendidikan Duniawi saja.
 
“Para kepala sekolah dan para guru mampu membuka wawasan anak-anak sekolah. Jangan sampai anak-anak sekolah ini hanya mengandalkan ijazah dalam hidupnya. Tetapi, harapan kami latih pola pikir untuk keberanian dalam bersikap, latih pola pikir untuk memiliki orientasi yang luas dan latih pola pikir mereka untuk bisa melaksanakan apa yang menjadi kewajiban siswa.”Papar Wagub kepada Wartawan.
 
Dia juga mengucapkan terima kasih, dikarenakan acara silatuhrami yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya sangat perlu dilakukan, agar seluruh Elemen Pendidikan di Jawa Barat khususnya Wilayah Tasikmalaya memiliki satu Visi dan Misi yang sama dalam menjalankan Pendidikan di tengah Pandemi Covid-19.
 
Wagub Jabar menjelaskan beberapa poin yang menjadi kesepakatan di silatuhrami kali ini adalah sesuai dengan tujuan Pendidikan yaitu mencerdaskan Kehidupan Bangsa, meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Peserta Didik, serta memberikan Nilai Moral, Akhlak dan Budi pekerti yang luhur kepada peserta Didik.

Uu juga menekankan, bahwa Pendidikan Duniawi harus diimbangi dengan Pendidikan Akhrawi.
 
“Karena kalau pendidikan duniawi yang diberikan taku sekuler anak-anak di masa yang akan datang. Begitu juga kalau akhrawi tanpa duniawi ini juga berbahaya, takut jadi orang jabariyah (memiliki pemikiran ekstrim).”Ungkapnya.

Kendati demikian, Wakil Gubernur Jawa Barat sempat menjelaskan terkait kebijakan pembelajaran di Wilayah Tasikmalaya, dimana pembelajaran masih boleh dilakukan secara Tatap Muka sesuai dengan kondisi PPKM di tiap Wilayah Sekolahnya masing-masing.(***)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *