Tasikmalaya – Gemamitra.com | Polemik proses seleksi pendamping kelurahan di Kota Tasikmalaya kian memanas. Tak hanya menuai sorotan publik, kisruh ini juga mengundang reaksi dari DPRD Kota Tasikmalaya.
Menyikapi munculnya dugaan bahwa beberapa peserta seleksi merupakan kader partai politik yang diloloskan panitia untuk mengikuti tes wawancara, Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, Asep Endang M. Syam, angkat bicara.
Menurut Asep, pada prinsipnya seleksi pendamping dana kelurahan bertujuan untuk melahirkan pendamping yang profesional, berintegritas, dan berkualitas.
“Pemkot harusnya memilih para profesional di bidang pendampingan dana kelurahan. Apabila sejak awal seleksi sudah tercampuri muatan politis, tentu tidak akan menghasilkan sosok yang memiliki integritas,” ujarnya, Sabtu (26/4/2025).
Asep juga menyesalkan jika proses seleksi ini terdegradasi oleh kepentingan politik sektoral yang justru menjadi benalu bagi kemajuan kelurahan.
“Komisi I DPRD akan berembuk secara internal untuk meminta klarifikasi kepada panitia seleksi, terkait petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, serta dasar regulasi pembentukan panitia seleksi. Kami khawatir, kuatnya pengaruh politik dalam proses ini dapat merusak tatanan sosial-politik dan memicu kesenjangan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya, Irfan Ramdhani, turut menyoroti hal tersebut. Ia menilai lolosnya politisi dalam seleksi pendamping dana kelurahan menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik.
Terlebih, menurut Irfan, beberapa nama yang dinyatakan lolos melalui hasil Computer Assisted Test (CAT) untuk formasi Koordinator Kota (Korkot) dan Asisten Koordinator Kota (Askot) sudah cukup dikenal di kalangan politisi.
“Entah disengaja atau tidak, saya melihat lolosnya para politisi ini mencerminkan ketidakdewasaan dalam berpolitik sekaligus berpotensi mencederai etika politik,” katanya.
Irfan berharap panitia seleksi lebih selektif dan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan peserta yang lolos, agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. (Indra W)***