Gema Mitra – Kab. Tasik
Menjelang bulan suci ramadan 2019 yang tinggal beberapa hari kedepan,tak ayal kalau harga sembako di pasaran mulai melonjak,maka dari itu Kapolres Tasikmalaya AKBP Doni Eka Putra. S.Ik didampingi Waka Polres,Kadis Indag ,satgas pangan, TNI,Pol PP dan dinas instansi lainnya melakukan sidak operasi pasar tradisional Singaparna mengenai kenaikan harga sembako Kamis ( 02/05/2019 ) pagi tadi.
Dalam operasi pasar tersebut memang kedapatan kenaikan harga di beberapa jenis seperti daging ayam, daging sapi, telur dan sayuran lain namun itu masih dalam batas kewajaran.
“Saya sengaja melakukan sidak pasar seperti ini, karena biasanya menjelang bulan suci ramadan harga harga sembako di pasaran mulai melambung,dan benar saja ada beberapa barang yang sudah naik harganya selama 2 minggu kebelakang, dan saya beserta satgas pangan juga Indag akan mencari sumber kenaikannya, kalau saja nanti ditemukan ada penimbunan barang yang sifatnya merugikan masyarkat maka sanksi hukum yang akan kita lakukan”. jelas Kapolres.
Sementara itu kepala dinas Indag H.Heri Sogiri M.M menjelaskan bahwa di detik detik memasuki Bulan suci ramadan banyak yang memanfaatkan suasana terutama di pasar tradisional yang banyak lonjakan lonjakan harga sembako.
Alhamdulilah pada masa memasuki bulan ramadhan harga daging ayam, daging sapi, telor dan yang lainnya masih dalam batas kewajaran kenaikannya, tapi bawang putih pada 3 minggu kebelakang sudah mengalami kelonjakan harga yang sangat melambung, itu dikarenakan petani di kita tidak banyak yang menanam bawang putih, jadi itu permintaan dari luar Tasik, dan pantas saja harganya naik, dan itu kepastian naiknya harga hanya sampai hari Raya Idul Fitri saja, setelah itu insya allah akan normal lagi “. paparnya.
Sementara itu salah seorang pedagang sayuran Engkus (42) mengaku, bahwa melonjaknya harga bawang putih ini di akibatkan pasokan dari daerah kita sendiri masih minim, dan dirinya terpaksa harus mengambil lagi dari daerah luar.
Selama 3 minggu kebelakang harga bawang putih ini harganya terus naik,bahkan sekarang ini saya harus menjual dengan harga Rp. 50.000 perkilo, padahal tadinya hanya Rp. 25.000 perkilo ya harus bagaimana lagi,walaupun harganya mahal saya kan tetap harus membeli demi mencukupi kebutuhan pelanggan”. Pungkasnya. (N’Coz)