Nikmati Sajian Kopi di Lawang Coffee

Alt

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.22″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.25″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.27.4″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”]Gemamitra.com, Tasikmalaya, Kesibukan tak jadi halangan bagi Yudi Prayoga untuk wujudkan impian. Ia bersama sang istri Rika Sari Dewi membuka kafe bernama Lawang Coffee di kawasan Jln. Anggaraja, No. 19, Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Kesibukannya sebagai Aparatur Sipil Negara di Polres Tasikmalaya tak menyurutkan tekadnya untuk merintis usaha yang mempunyai tagline Inspirasi antara Jiwa dan Seni.

Selain kopi, kafe milik Yudi ini menawarkan minuman, mulai dari panas hingga dingin. Namun, diketahui selain kopi menu unggulan di kafe ini adalah teh Telang, yaitu minuman hasil olahan Bunga Telang berwarna biru kaya akan manfaat untuk kesehatan.

Yudi mengatakan, Lawang Coffee resmi di buka pada tanggal 1 Juli 2020, bertepatan dengan Hari Bhayangkara yang biasa dirayakan oleh seluruh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Meski baru, Yudi mengaku tamu yang datang ke Lawang Coffee biasanya kembali lagi, mereka tidak hanya menikmati kopi dan menu lainnya, namun mereka juga bisa sambil membaca buku di Taman Baca Lawang yang sudah disediakan.

 

“Untuk tamu yang hobi menyanyi, kami juga menyiapkan live musik. Mereka bisa karokean dengan fasilitas wifi dan alat musik gitar,” kata Yudi.

Adapun konsep yang di usung, lanjut Yudi, untuk indoornya itu Industrial Unfinished termasuk Minimalis dan di outdoornya Naturalis atau alami.

“Kami mencoba menghadirkan suasana hangat dan romantis dengan konsep industrial unfinished berpadu dengan minimalis naturalis yang menyatu dengan lingkungan alam sekitar, lebih nyaman ketika pengunjung berkunjung ke Lawang Coffee,” ujarnya.

Harga-harga yang ditawarkan Lawang Coffee berkisar 8 ribu hingga 20 ribu rupiah yang memang cukup terjangkau khususnya bagi siswa dan mahasiswa yang menggandrungi kopi, khususnya kopi-kopi lokal Tasikmalaya, seperti Cigalontang, Taraju, dan Galunggung.

“Ini bukan tentang kompetisi kedai kopi, tetapi ini adalah sebuah Lawang/ Pintu, menuju ruang di mana kita dapat bebas berekspresi meluapkan keresahan dan mendapatkan inspirasi tanpa henti,” pungkas Yudi. (red)***[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *