PC PGRI Indihiang Gelar Prosesi Pang Bagea Jelang Konferkot 2025

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Dalam suasana penuh khidmat, Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Indihiang menggelar prosesi Pang Bagea ka Panelist sebagai bagian dari dukungan terhadap suksesnya Konferensi Kota (Konferkot) PGRI Tasikmalaya masa bakti XXIII periode 2025–2030, bertempat di SDN 2 Sukamaju Jl. Gn. Manggu Kelurahan Sukamajukaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ruang silaturahmi sekaligus sarana menyampaikan amanat perjuangan para guru kepada para kandidat calon Ketua PGRI Kota Tasikmalaya.

Dalam sambutannya, Ketua PC PGRI Kecamatan Indihiang, Dadad, S.Pd., menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan, khususnya para panelis F1 yang telah hadir.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim… kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para ketua ranting, para kepala sekolah, dan khususnya kepada para panelis calon ketua PGRI. Kegiatan ini adalah bentuk partisipasi kami dalam mendukung kelancaran Konferkot serta memfasilitasi para kandidat agar dapat menyampaikan gagasannya secara terbuka dan terhormat,” ujar Dadad.

Lebih lanjut, Dadad menekankan bahwa kegiatan ini menjadi simbol harapan para guru di Kecamatan Indihiang agar PGRI ke depan lebih bermartabat dan mampu memperjuangkan nasib para pendidik yang selama ini kerap menghadapi tantangan dan tekanan di lapangan.

“Sering kali kami, para guru, menghadapi situasi yang tidak mudah, dicemooh, dihina, bahkan diintimidasi. Hari ini, secercah harapan itu kami titipkan kepada para kandidat, agar kelak bisa menjadi pelindung dan pengayom perjuangan kami,” imbuhnya.

Simbol Filosofis: Pemakaian Iket Makutawangsa

Sebagai bentuk penghormatan budaya dan amanat perjuangan, prosesi dilanjutkan dengan pemakaian iket kepada lima kandidat F1, yaitu:

• Bapak Dodo Agus Nurjaman, S.Pd.

• Bapak H. Cecep Susilawan, S.Pd., M.M.

• Bapak Dr. H. Yonandi, S.Si., M.T.

• Bapak Nana Hermawan, S.Pd., M.M.Pd.

• Bapak Abdul Palah, S.Ag., M.Pd.I.

Dadad menjelaskan bahwa iket bukan sekadar atribut tradisional, namun mengandung makna filosofis mendalam dalam budaya Sunda. Iket, atau Makutawangsa, dimaknai sebagai ikatan batin dan simbol kesetiaan terhadap nilai-nilai luhur, seperti mengenal jati diri, tunduk pada aturan agama dan negara, mencintai ilmu, bertakwa kepada Tuhan, serta berbakti kepada bangsa dan tanah air.

“Iket ini adalah simbol ikatan cita-cita dan komitmen. Siapa pun yang memakainya, harus siap menunaikan Pancadharma, nilai-nilai luhur yang menjadi dasar perjuangan PGRI ke depan,” jelas Dadad.

Perkenalan Kandidat F2 dan Penegasan Tata Tertib Forum

Pada kesempatan itu, diperkenalkan pula para calon F2 yang diusung untuk mendampingi para kandidat F1. Mereka adalah:

• Bapak Budiman, S.Pd., M.Pd.

• Bapak Dody Jaenudin, S.Pd.

• Bapak Pudin Hidayat, S.Pd., M.Pd.

Menjelang forum dialog, Ketua PC PGRI Indihiang menyampaikan tata tertib demi menjaga kondusivitas dan etika selama kegiatan berlangsung. Ia menegaskan bahwa forum ini bukan tempat saling menjatuhkan, tetapi wadah penyampaian gagasan dengan santun dan beradab.

“Kami berharap para panelis bisa menggunakan kesempatan ini sebijak mungkin, dan peserta forum pun menjaga adab dalam bertanya. Jangan membanding-bandingkan program antarpanelis. Tetap fokus pada substansi paparan masing-masing,” tegas Dadad.

Kegiatan Pang Bagea ini ditutup dengan harapan agar seluruh proses menuju Konferkot PGRI Kota Tasikmalaya dapat berlangsung dengan damai, demokratis, dan bermartabat, serta menghasilkan kepemimpinan yang mampu membawa marwah PGRI ke gerbang kejayaan guru di masa depan. (Pakesit)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *