Gema Mitra – Kota Tasik
Ribuan Anak Usia Dini Raudhatul Athfal (RA) di Kota Tasikmalaya mengikuti pelatihan manasik haji di Lapangan Brigif Raider 13 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Kamis (26/9/2019).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kemenag, Kasubag TU, Kasi Mapenda, Pokjawas, Majlis Hikmah PD IGRA, PGM, FKDT, BKPRMI, GOW, HIMPAUDI, IGTKI, Ketua PD Persistri.
Mengawali pelatihan manasik, anak-anak yang sudah siap dengan mengenakan baju ihram itu dituntun melafazkan niat haji. Kemudian dituntun untuk wukuf di Arafah layaknya haji pada umumnya.
Antusias anak begitu kentara selama proses pelatihan. Meski terik menyengat dan berdebu, anak-anak itu tidak bergeming. Saat tawaf mengelilingi kubus besar yang diibaratkan kakbah, yang terletak di tengah lapang, anak-anak itu dipandu untuk melantunkan untaian doa. Kemudian ketika lari kecil dari satu tempat yang dianggap sebagai bukit Safa dan Marwah, anak-anak itu terlihat gembira.
Yayan Sopyan, M.Pd.I Sebagai penyelanggara dan juga Ketua PD IGRA Kota Tasikmalaya mengatakan, ada 13.626 orang yang terlibat dalam kegiatan pelatihan kali ini. Sejumlah 4.643 di antaranya merupakan anak RA, sedangkan sisanya merupakan orangtua dan guru pendamping. Jumlah peserta sebanyak itu, merupakan anak didik dari 126 lembaga pendidikan yang ada di kota Tasikmalaya. “Guru pendamping memudahkan anak mempraktikkan latihan manasik haji,” kata Yayan.
Kegiatan pelatihan manasik haji ini bertujuan membentuk karakter anak sejak dini dengan mengenalkan rukun ritual haji yang merupakan Rukun Islam kelima. “Diharapkan ketika dewasa memiliki motivasi dan cita-cita untuk menunaikan Rukun Islam kelima tersebut,” ujarnya.
Terlebih lagi, kata dia, ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang membutuhkan kesiapan mental serta fisik yang memadai, sehingga sejak usia dini perlu diperkenalkan. “Setidaknya mereka mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji,” pungkasnya.
Sementara Dr. Hilmi Rivai, M.Pd Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Tasikmalaya mengapresiasi kegiatan ini dan IGRA bisa melaksanakan pelatihan manasik haji secara mandiri. Kegiatan ini dinilai sangat bermanfaat, disamping sebagai latihan masik sejak dini juga melatih bersosialisasi bagi anak dan orangtua dengan jumlah yang banyak. (Syam)***