Satu Jam Sastra Sebagai Bentuk Memanusiakan Karya

Gema Mitra – Kota Tasik
Satu Jam Sastra adalah sebuah kegiatan seminggu sekali tepatnya setiap hari Rabu/ Malam Kamis untuk membacakan puisi-puisi di depan khalayak umum dari pukul 20.00 s/d 21.00 WIB secara sukarela di Alun-Alun Kota Tasik. Kegiatan ini digawangi oleh Orock Kappas dan Kawan-kawan.

Orock Kappas dari Teater Kappas menjelaskan, Satu Jam Sastra ini sebagai ruang budaya atau kantong budaya. Bahwa kegiatan seperti ini tidak harus melulu di tempat-tempat khusus, misal di gedung kesenian, pendopo, di sanggar-sanggar. Tapi kita lebih ke bagaimana ruang publik kita hajar sebagai panggung milik bersama.

“Tujuan awal diadakannya satu jam sastra ini hanya sekedar berkumpul, membaca puisi hanya satu jam. Kegiatan ini awalnya tidak direncanakan, akan tetapi, kegiatan ini mendapat respon yang bagus. Maka kita mulai serius mengolah satu jam sastra itu menjadi ruang budaya yang bisa bersinergi dengan masyarakat. Tidak seni untuk seni atau karya untuk karya, tetapi bagaimana disini kita memanusiakan karya. Apalah artinya puisi kalau tidak ada pembacanya”. jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam kegiatan satu jam sastra ini siapun yang datang di wajibkan untuk membaca. Satu Jam Sastra tidak untuk membuat seseorang jago membaca puisi. Tetapi bagaimana kita memanusiakan karya. Saya sangat bersyukur ketika teman-teman yang datang kemari mulanya membaca seperti yang mengeja, dia tidak mengetahui cara membaca puisi kamar dan puisi mimbar perlahan mereka hanyut, larut, lalu memahami puisi apa yang mereka sedang bacakan.

“Harapan kedepan semoga kita bisa menerbitkan buku yang diberi judul Yang Lahir Dari Rahim Taman Kota”. ungkapnya.

Edih Mahasiswa Unper Tasikmalaya menambahkan, kegiatan Satu Jam Sastra ini sangat luar biasa dan juga sangat positif. Dalam kegiatan ini tidak hanya sekedar pembacaan puisi, melainkan juga bincang-bincang hangat mengenai sastra dan banyak hal mengenai seni secara umum. “Saya betul-betul mengapresi kegiatan seperti ini, karena masih ada yang peduli dengan sastra, terlebih mengenalkan sastra lebih dekat lagi terhadap masyarakat langsung. Dan juga banyak sekali teman-teman yang ada di luar kota yang ingin datang dalam kegiatan Satu Jam Sastra ini”. Jelasnya. (Rara Hanacho)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *