Gemamitra.com – Kanker usus besar, atau dikenal sebagai kanker kolorektal, merupakan kondisi di mana sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor ganas. Penyakit ini semakin mengkhawatirkan karena jumlah kasus pada usia muda terus meningkat.
Pada 2023, American Cancer Society (ACS) melaporkan bahwa 20 persen diagnosis kanker usus pada 2019 terjadi pada pasien berusia di bawah 55 tahun. Bahkan, setiap tahun jumlah kasus baru pada usia yang lebih muda meningkat sebesar 3 persen. Pada 2024, ACS kembali mengungkapkan bahwa kanker kolorektal menjadi penyebab kematian nomor satu di antara pria di bawah 50 tahun dan penyebab kematian kedua di kalangan wanita dalam rentang usia yang sama.
Menurut Cleveland Clinic, kanker usus besar biasanya dimulai dari polip yang tumbuh di lapisan dalam usus besar. Polip tersebut berpotensi berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani. Salah satu faktor utama yang memicu munculnya kanker usus besar adalah gaya hidup, terutama pola makan. Beberapa makanan diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Berikut ini adalah makanan yang harus dihindari untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar:
- Gorengan Makanan yang digoreng, terutama yang diproses dengan metode deep fry, mengandung akrilamida yang terbentuk saat makanan dengan karbohidrat tinggi dipanaskan pada suhu tinggi. Berdasarkan penelitian, akrilamida bersifat karsinogenik dan dapat memicu perkembangan sel kanker.
- Daging Merah Konsumsi daging merah secara berlebihan, terutama saat dimasak pada suhu tinggi seperti dipanggang atau digoreng, dapat memicu pembentukan senyawa karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Senyawa-senyawa ini telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker usus besar.
- Makanan Olahan Makanan olahan seperti sosis, nugget, dan produk sejenis mengandung zat tambahan seperti pengawet dan pewarna yang berpotensi meningkatkan risiko kanker. Proses pengolahan yang panjang dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, sementara makanan olahan umumnya rendah serat yang penting untuk kesehatan pencernaan.
- Minuman Beralkohol Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah sedang, dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Alkohol dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan dan meningkatkan kerusakan sel, sehingga memperbesar kemungkinan munculnya kanker.
- Biji Olahan Produk olahan dari biji-bijian seperti roti putih, pasta, dan sereal seringkali rendah serat, vitamin, dan mineral penting bagi kesehatan usus. Serat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan pencernaan, dan kekurangannya dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Penting untuk memperhatikan pola makan dan memilih makanan yang lebih sehat untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar. Mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya serat, serta menghindari makanan yang diproses secara berlebihan, adalah langkah penting dalam pencegahan penyakit ini.