Tasikmalaya – GM | Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Jawa Barat mengalami deflasi sebesar 0,21 persen pada periode September 2024. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ami Fahmi, menilai deflasi ini mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat.
“Kita perlu melihat apa penyebab deflasi ini. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat mulai melemah,” kata Ami pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Ami menjelaskan bahwa deflasi yang berlangsung selama lima bulan terakhir disebabkan oleh penurunan permintaan barang, karena masyarakat mulai kekurangan dana. “Permintaan barang menurun karena daya beli masyarakat melemah,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat nasional, dan mendesak pemerintah provinsi untuk mengambil langkah inovatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Ami menyoroti ketergantungan Kabupaten Tasikmalaya pada perputaran uang dari belanja pemerintah melalui APBD dan APBN. Ia mengusulkan pembukaan peluang investasi sebagai solusi untuk meningkatkan ekonomi daerah. “Pemerintah perlu mensosialisasikan pentingnya investasi agar dana dari investor dapat masuk dan berputar di Kabupaten Tasikmalaya,” tutup Ami.***