Kab.Tasikmalaya – GM | Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi mengungkapkan bahwa prinsip dasar dari taman adalah untuk memberi kenyamanan kepada publik. Di samping juga bisa menimbulkan harmonisasi dengan nilai-nilai kebahagiaan.
Hal itu menanggapi persoalan infrastruktur dan fasilitas publik yang dihadapi Kabupaten Tasikmalaya yang cukup pelik. Pasalnya banyak jalan rusak dan taman-taman pun kumuh; termasuk taman alun-alun Singaparna sebagai pusat kota Kabupaten Tasikmalaya.
Akan tetapi, Asep Sopari mengakui bahwa lebih dari dua tahun terakhir ini perawatan fasilitas publik terbengkalai. Bukan hanya taman, melainkan juga infrastruktur secara umum, seperti jalan raya.
“Memang fokus pemerintah salama dua tahun terakhir ini tertuju ke penanganan Covid-19. Sehingga bukan saja taman, tetapi infrastruktur seperti jalan juga, seperti bisa kita lihat,” terang Asep Sopari, Kamis 31/03/2022.
Dikatakan Asep, terbengkalainya fasilitas publik, karena beberapa faktor. Seperti penarikan kembali dana bantuan provinsi (Banprov) Jawa Barat. Angkanya lebih dari Rp 100 miliar, yang sejatinya diperuntukkan pembangunan jalan di Kabupaten Tasikmalaya.
Di pihak lain, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tidak memiliki anggaran yang memadai. Fiskalnya sendiri sangat lemah, karena pendapatan asli daerah (PAD)-nya hanya pada kisaran Rp 98 miliar.
“Pada akhirnya, ketika kekuatan fiskal kita lemah, PAD juga rendah; maka salah satu yang menjadi korban kan taman dan fasilitas publik lainnya. Sementara hilangnya anggaran Banprov yang sudah ditetapkan, itu kan menjadikan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya merasakan kehilangan kesempatan untuk melayani masyarakat,” tambah Asep Sopari.
Karena itu, Asep mendorong Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya agar lebih progresif lagi mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat.
Ia menegaekan, bahwa Pemkab Tasikmalaya Jangan menunggu dikasih. “Karena kita dalam kondisi sangat membutuhkan untuk membangun infrastruktur dan merawat serta meningkatkan fasilitas publik,” pungkas Asep Sopari. (*)